Kita semua berasal dari Afrika. Ini adalah fakta yang tak lagi terbantahkan setelah cabang ilmu pengetahuan modern bernama genetika berdiri kira-kira 1 abad yang lalu dan penelitian intensif terhadap asal-usul manusia modern (Homo sapiens) dilakukan melalui pengambilan dan penelitian sampel darah ribuan manusia dari ribuan suku yang tersebar di seluruh penjuru Bumi.
Penelitian menunjukkan bahwa manusia modern muncul di Afrika 200.000 tahun yang lalu. Lalu sebagian kecil meninggalkan Afrika 60.000 tahun yang lalu dan menuju Asia. Pada 40.000 tahun yang lalu, manusia sudah menyeberang ke Australia. Pada saat yang sama sebagian manusia yang ada di Asia masuk ke Eropa melalui Eropa Timur. Dan pada 20.000 tahun yang lalu manusia sudah berada di Siberia dan menyeberang ke benua Amerika. Bukti dari imigrasi tertua dalam sejarah manusia ini masih bisa ditemui sekarang. Bila Anda menemui orang Dravida (India Selatan), Aeta (Filipina), Papua (Indonesia Timur) dan Aborigin (Australia), mereka semua memiliki ciri fisik yang serupa dengan orang Afrika modern: berkulit gelap, bertubuh relatif pendek, dan berambut keriting. Mereka adalah keturunan sekelompok kecil manusia pertama yang meninggalkan Afrika menuju Asia. Bagaimana dengan orang Melayu, Sunda, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi yang ada di Indonesia? Kita semua sebenarnya adalah bangsa pendatang. Dalam ilmu Etnolinguistik, kita disebut sebagai orang Austronesia yang berasal dari Taiwan dan masuk ke Nusantara via Filipina 4.000 tahun yang lalu. Saudara-saudara kita yang akhirnya terdorong ke Timur, orang Papua, karena berkembangnya populasi kita, sudah ada di Nusantara sejak 40.000 tahun yang lalu. Tapi apakah orang Papua adalah orang pertama yang ada di bumi Nusantara? Tidak juga. Waktu mereka masuk ke Nusantara, catatan fossil menunjukkan bahwa sudah ada spesies manusia lain disini sejak 1,6 juta tahun yang lalu: Homo erectus (nama lamanya: Pithecanthropus erectus). Tapi bukankah Homo erectus adalah manusia setengah monyet? Selamat, berarti Anda sudah terjebak indoktrinasi kaum Evolusionis yang selama ini berusaha menggambarkan bahwa semakin tua suatu spesies manusia, perilaku dan penampilan fisik mereka semakin menyerupai primata. Pada kenyataannya, penelitian arkeologi selama ini sudah membuktikan bahwa Homo erectus memiliki penampilan yang tidak berbeda jauh dengan manusia modern dan menunjukkan perilaku-perilaku yang menandakan adanya intelegensia. Lebih lanjut, genetika sudah berhasil membuktikan bahwa Homo erectus dan Homo sapiens (satu-satunya spesies manusia yang hidup di Bumi sekarang) berasal dari nenek moyang yang sama 2 juta tahun yang lalu di Afrika. Mungkinkah manusia tersebut adalah Adam dan Hawa yang dikenal dalam kitab-kitab agama Abrahamik? Wallahu a'lam bish shawab.
0 Comments
Leave a Reply. |
TOPICS
All
MONTHS
December 2019
|