ARIEF ONLINE
  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact

Non-Multiversalitas Hukum Logika dan Kemungkinan Ketidaklengkapannya Menurut Teorema Gödel

16/4/2018

0 Comments

 
Picture

​A. Sifat Non-Multiversal dan Koheren Hukum Logika

Ketika saya kelas-2 SMP, saya pernah memiliki pertanyaan sebagai berikut:

"Bila alam semesta jamak ("multiverse") sebagaimana yang diyakini sebagian ahli Fisika memang ada dan bila masing-masing alam semesta itu memiliki hukum alam yang berbeda dengan hukum alam kita (seperti yang diyakini sebagian ahli Fisika), maka apakah mungkin bila ada satu atau malah beberapa alam semesta dimana hukum logikanya ("logics") berbeda dengan hukum logika kita dan justru tidak bisa membuktikan keberadaan zat adikodrati seperti Tuhan?"

Memikirkan konsekuensi/jawaban dari pertanyaan saya saat itu membuat saya cukup takut. Karena bila hal yang saya tanyakan ternyata terjadi, artinya akan ada alam semesta dimana para makhluknya tidak akan bisa mengetahui eksistensi substansi adikodrati (Tuhan) dengan mengandalkan hukum logika. Lantas bila hukum logika yang kita yakini ini bersifat terbatas, sejauh mana kita bisa menjamin koherensinya (konsistensinya)?

Arah menuju jawaban dari pertanyaan saya ketika SMP tersebut baru saya temukan lama kemudian, yaitu ketika beberapa tahun lalu saya melemparkan sebuah pertanyaan ke sebuah forum filsafat: "Apakah hukum logika kita berlaku secara multiversal (berlaku juga di alam-alam semesta lain)?"

Dari banyak jawaban yang masuk, menurut saya hanya ada satu jawaban yang relevan sekaligus menarik. Jawabannya sebagai berikut setelah saya terjemahkan dari bhs.Inggris:

"Perlu kita ingat bahwa yang kita namakan hukum logika di dunia kita didasarkan pada kesimpulan-kesimpulan yang kita buat di pikiran kita setelah kita mengamati kelumrahan-kelumrahan yang terjadi di sekitar kita sejak kita lahir. Ini juga menyangkut proses sebab-akibat (kausalitas) yang biasa kita amati di sekitar kita.

Sebagai contoh, kita katakan bahwa 2 + 2 = 4, karena kita selalu melihat bahwa bila kita menyandingkan 2 buah benda dengan 2 buah benda lainnya di alam semesta kita, maka pada akhirnya selalu akan ada 4 benda.

Tapi apakah akan selalu demikian adanya di alam-alam semesta lain? Belum tentu! Di alam semesta lain, bisa saja bila kita menyandingkan 2 buah benda dengan 2 buah benda lainnya akan muncul 1 buah benda lagi secara tiba-tiba (out of no where), sehingga secara keseluruhan ada 5 buah benda. Dengan demikian, hukum logika yang berlaku di alam semesta tersebut justru 2 + 2 = 5".

Jawaban tersebut bagi saya sangat masuk akal. Apakah konsekuensi dari jawaban tersebut? Konsekuensinya:
1. Hukum logika tidak dijamin berlaku multiversal (lintas alam semesta).

2. Meski demikian, di tiap alam semesta, hukum logika yang ada di alam semesta tersebut bisa dijamin koherensinya. Karena hukum logika tersebut lahir dari pengamatan terhadap kelumrahan, termasuk proses sebab akibat, yang terjadi di alam semesta tersebut.

B. Ketidaklengkapan dan Inkonsistensi Menurut Teorema Gödel
Sementara saya meyakini bahwa hukum logika bersifat koheren/konsisten secara relatif di setiap alam semesta dimana ia berlaku, sebagaimana disebutkan di butir 2 di atas, saya memikirkan kembali tentang kekonsistenan tersebut setelah mengenal Teorema Ketidaklengkapan ("Incompleteness Theorem") yang dirumuskan oleh Kurt Friedrich Gödel, seorang pakar modern matematika dari Austria.

Walaupun Gödel tidak membahas hukum logika secara umum, namun ia membahas tentang matematika, yang mana bagi saya merupakan bentuk ekspresi paling mendasar dari logika yang berlaku di alam semesta kita.

Bila saya sederhanakan dari rumusan aslinya yang bersifat teknis, Gödel menyatakan bahwa kita tidak dapat membangun suatu sistem matematika yang bersifat konsisten ("consistent") dan pada saat yang bersamaan bersifat lengkap ("complete").

Suatu sistem matematika dikatakan konsisten, bila setiap pernyataan ("theorem") di dalam sistem tersebut hanya dapat bersifat benar atau salah; tidak mungkin bersifat benar dan salah secara sekaligus.

Sementara itu, suatu sistem matematika dikatakan lengkap, bila setiap pernyataan di dalam sistem tersebut dapat dibuktikan benar salahnya.

Konsekuensi dari Teorema Ketidaklengkapan Gödel adalah, bila seluruh pernyataan di dalam suatu sistem matematika dapat dipastikan memiliki nilai benar atau salah ("consistent"), maka akan ada pernyataan-pernyataan yang tidak akan bisa kita ketahui kandungan benar-salahnya karena kita tidak akan memiliki bukti untuk melakukan pembuktian tersebut ("incomplete").

Konsekuensi lainnya adalah, bila kita memiliki bukti untuk membuktikan benar-salah dari seluruh pernyataan di dalam suatu sistem matematika ("complete"), maka akan ada pernyataan-pernyataan di dalam sistem tersebut yang bersifat benar dan salah pada saat yang bersamaan ("inconsistent").

Bila kita meyakini bahwa pernyataan matematika merupakan ekspresi paling mendasar dari sistem logika yang berlaku di alam semesta kita dan bila kita tarik Teorema Ketidaklengkapan tersebut ke dunia riil maka implikasinya adalah, sementara kita meyakini bahwa setiap pernyataan/klaim tentang fakta di dunia kita hanya dapat bersifat benar atau salah, kita sesungguhnya kekurangan alat bukti dari dalam alam semesta kita sendiri untuk membuktikan kebenaran setiap klaim tersebut.

Dikarenakan logika merupakan "jalur" pembuktian di dalam proses di atas, maka dapatkah kekurangan alat bukti yang disebut di atas menunjukkan bahwa ada lubang di dalam sistem logika (setidaknya sistem logika yang dikenal di alam semesta kita, karena Teorema Ketidaklengkapan Gödel pun digagas di dalam alam semesta kita)? Bila ada lubang semacam ini, maka masih dapatkah dikatakan bahwa sistem logika kita sepenuhnya koheren?

Di sisi lain, Anda dapat meyakini bahwa kita memiliki cukup bukti dari alam semesta kita sendiri untuk membuktikan benar-salah dari setiap klaim yang ada tentang fakta, namun konsekuensinya adalah ada beberapa hal yang dapat memiliki nilai benar dan salah sekaligus. Inikah sifat alam semesta kita sebagaimana disiratkan oleh pengandaian Kucing Schrödinger (Schrödinger's Cat; SC) dalam Fisika Kuantum?
​
Ini adalah suatu perkara yang mungkin akan terkuak realitanya seiring kemajuan teknologi manusia atau ini mungkin menjadi salah satu perkara yang dikatakan Plato sebagai hal-hal yang ditanyakan manusia, dikarenakan kemajuan daya berpikirnya, namun tidak akan pernah ditemukan jawabannya, dikarenakan keterbatasan pengetahuannya.
0 Comments

Buku tentang Rangkuman Karya Para Filosof

15/4/2018

0 Comments

 
Picture
Weekend ini waktu untuk refreshing rasanya kurang. Tapi alhamdulillah, dengan curi-curi waktu di sela-sela saat menunggui keluarga di RS akhirnya tetap bisa menghabiskan buku ini. 

Bagi yang suka baca, buku dengan kadar intelektualitas yang bagus adalah bagai sepotong pizza yang lezat. Buku setebal 350 halaman ini membahas karya-karya 50 filosof terkenal mulai dari Nietzsche, Hegel, Kierkegaard, dll.
0 Comments

Tips Berkunjung ke Big Bad Wolf

1/4/2018

0 Comments

 
Big Bad Wolf (BBW) adalah pameran tahunan buku impor terbesar di Indonesia yang sudah 3 kali dilaksanakan sejak tahun 2016 di Indonesia.

Bagi para pecinta buku seperti saya, mengunjungi pameran seperti ini adalah suatu kewajiban. Tapi dihadapkan pada 5,5 juta judul buku yang ada di BBW, seperti di BBW 2018 ini, kita bisa jadi sangat kebingungan untuk mengesplorasinya.

Dihadapkan pada situasi seperti ini, kita perlu diam sejenak untuk menganalisa keadaan dan menerapkan suatu sistematika sehingga kita bisa melakukan suatu eksplorasi yang maksimum namun efisien.
Di bawah ini saya akan berbagi sistematika tersebut dan tips lainnya.

1. MEMILIH WAKTU KEDATANGAN
BBW buka 24 jam sejak hari pembukaan hingga penutupan. Jadi sebenarnya kita bisa datang ke pameran ini kapan pun kita mau.

Berdasarkan pengalaman saya mengunjungi BBW selama 3 tahun berturut-turut, mayoritas pengunjung datang di hari libur dari jam 10.00 s/d 17.00. Untuk menghindari keadaan penuh sesak, kita dapat datang di luar waktu tersebut ATAU datang jauh lebih awal dari mereka dan pulang lebih akhir. Pada tahun sebelumnya, saya sudah hadir di BBW pada jam 07.00 pagi.

Jangan kira bahwa di tengah malam BBW akan sepi. Saya sudah beberapa kali berada di BBW lewat tengah malam. BBW tetap ramai, meskipun tidak seperti pada tengah hingga sore hari di hari libur.

Ada beberapa orang yang memilih untuk datang mendekati hari penutupan BBW dengan pertimbangan bahwa judul buku yang ada akan lebih lengkap. Setiap hari memang selalu ada beberapa judul buku baru yang datang dan ditambahkan ke pameran. Masalahnya, berdasarkan pengalaman saya, bila kita datang pada hari-hari mendekati penutupan, banyak juga judul buku yang sudah habis.

Menurut saya, waktu terbaik untuk datang ke BBW adalah beberapa hari setelah pembukaan. Ini juga melihat pengalaman pada BBW 2017 dimana banyak mesin EDC (pembayaran dengan kartu) yang belum siap dan sering mengalami error di hari-hari awal pembukaan. Kita memang tidak akan bisa datang ke BBW saat semua judul buku tersedia secara lengkap.

2. PERSIAPAN SEBELUM DATANG

Agar setiap menit yang kita lewatkan di BBW termanfaatkan secara optimal dan baik, ada beberapa persiapan yang sebaiknya kita lakukan sebelum datang ke event BBW, diantaranya:

a. Mempelajari Judul Buku Yang Dijual
Kita dapat mengetahui beberapa judul buku yang akan atau sedang dijual di BBW melalui website mereka www.bigbadwolfbooks.com dan laman Instagram mereka bbwbooks_id. Meski demikian, yang perlu diingat adalah selama ini laman website atau IG tersebut hanya menampilkan segelintir saja dari jutaan judul buku yang dijual di BBW.

b. Mempersiapkan Fisik Kita
Bila kita pecinta buku dengan topik beraneka ragam, maka dapat dipastikan kita akan menghabiskan waktu beberapa jam di BBW. Terkait ini, kita perlu mempersiapkan fisik kita sebelum datang ke BBW.

Pertama, tidur yang cukup sebelum datang ke BBW. Kedua, makan dan minum yang cukup sebelum ke BBW. Ketiga, bungkus makanan dan minuman untuk dimakan di dalam BBW nantinya.

Hal yang terakhir di atas sudah saya lakukan sejak BBW tahun ini, mengingat harga makanan yang dijual di dalam BBW selalu cukup mahal, yaitu Rp. 40 - 50 ribu untuk makanan seperti nasi goreng. Secara peraturan kita tidak diperbolehkan bawa makanan dan minuman dari luar. Jadi kalau mau bawa makanan dan minuman, sebaiknya disimpan di dalam tas. Dikonsumsinya nanti di area makan yang telah disediakan.

c. Mempersiapkan Isi Dompet Kita
Pada beberapa penyelenggaraan sebelumnya, BBW hanya menerima pembayaran dengan kartu debit & kredit Mandiri atau tunai. Mengacu kepada pengalaman saya tersebut, saya mengambil uang tunai dalam jumlah yang cukup dari ATM sebelum ke BBW, karena saya tidak punya kartu debit/kredit Mandiri.

Berapa jumlah uang yang kita perlukan? Dari pengalaman saya membeli buku-buku Non-Fiksi di BBW selama ini, kita dapat mengambil rata-rata bahwa harga buku Non-Fiksi adalah sekitar Rp.100 ribu per buku. Jadi bila kita membeli sekitar 20-30 judul buku, kita perlu persiapkan sekitar Rp.2 - 3 juta.

d. Membawa Koper
Karena beberapa orang membeli buku di BBW dalam jumlah besar, baik untuk digunakan sendiri ataupun dijual lagi, saya perhatikan mereka selalu membawa koper. Koper ini boleh dibawa masuk ke ruang pameran dan nantinya harus ditunjukan isinya ketika keluar. Anda pun bisa melakukan ini bila berencana membeli dalam jumlah besar.

3. CARA EKSPLORASI BUKU DI PAMERAN
Mengingat judul buku yang dijual di BBW berjumlah lebih dari 5 juta (5,5 juta seperti pada BBW 2018), maka ada beberapa hal yang perlu kita ketahui ketika kita telah berada di lokasi dan sebelum mulai mengeksplorasi.

a. Perhatikan Layout Pameran dan Papan Informasi yang Ada di Setiap Meja Buku

Perlu dipahami bahwa buku-buku yang dijual di BBW terbagi dalam beberapa kategori. Mengambil contoh dari BBW 2018, ada 4 kategori besar: (1) Fiction (dewasa), (2) Non-Fiction (dewasa), (3) Children (fiksi & non-fiksi), (4) Mandarin (anak-anak) dan (5) Indonesian (buku-buku bahasa Indonesia).

Beberapa kategori di atas memiliki kategori-kategori kecil. Misalnya Non-Fiction memiliki sub-kategori Architecture, History, Business, Crafts & Hobbies, Cookery, Travel, Photography, Movies & Music, Biographies, dan Health & Well Being. Children memiliki sub-kategori Sticker Books, Picture Books, Reader (buku bacaan), Activity Books, dan Young Adult (buku remaja).

Nah, kategori-kategori besar, seperti Fiction ataupun Non-Fiction, yang saya tulis di atas bisa dilihat perletakannya di pameran pada layout pameran yang biasanya diletakkan di dekat pintu masuk. Di tiap meja pun terdapat papan informasi yang menjelaskan tergolong ke kategori besar dan kategori kecil manakah buku-buku yang diletakan di meja tersebut.

Papan-papan informasi tersebut biasanya diberi warna, seperti ungu untuk Non-Fiction, biru untuk Fiction, oranye untuk Children dan merah untuk Indonesian. Lihat lingkaran kuning yang saya buat di gambar terlampir.

Dengan memahami kategori-kategori dan perletakan buku yang ada di BBW, kita bisa langsung menuju kategori-kategori buku favorit kita.

b. Cara Eksplorasi Buku Secara Sistematis

Bila Anda memiliki ketertarikan terhadap lebih dari 1 kategori buku ataupun ingin mengeksplorasi semua kategori buku yang ada seperti saya, maka saya sangat menyarankan agar eksplorasi dilakukan secara sistematis agar tidak ada buku yang terlewat dan waktu terlewati secara efisien.

Mulailah dari satu kategori besar. Non-Fiction misalnya. Sisir setiap deret yang ada di kategori besar tersebut dari ujung ke ujung. Bila semua deret di kategori tersebut telah selesai, Anda bisa melanjutkan ke kategori lainnya.

Saya sendiri biasanya memulai dengan kategori besar dan deret yang terdekat dengan pintu masuk untuk memudahkan mengingat dimana saya memulai dan di titik mana saya harus selesai. Gerakan ekplorasi saya bisa dilihat melalui panah-panah berwarna kuning di gambar terlampir.

Untuk menghemat waktu, saya sangat menyarankan untuk langsung mengambil buku-buku yang menarik minat Anda sebelum buku tersebut habis diambil orang lain lalu menyortir kembali sebelum Anda masuk antrian membayar. Di beberapa titik tersedia tempat menumpuk buku yang tidak jadi dibeli.

Dari pengalaman saya, diperlukan waktu sekitar 3 jam untuk mengeksplorasi seluruh judul buku yang ada di kategori Non-Fiksi dan 0,5-1 jam untuk pekerjaan mempelajari kembali isi buku dan menyortirnya.

4. MEMILIH JALUR ANTRIAN MEMBAYAR
Setelah kita selesai menyortir buku, maka waktunya untuk mulai antri membayar.

Di BBW 2017 dan 2018, kita perlu masuk ke satu jalur antrian besar yang berbelok-belok dan dibatasi oleh pembatas di kanan-kirinya, sebelum antrian besar itu dipecah menjadi antrian-antrian kecil di depan kasir-kasir. Total ada 60 kasir di BBW 2018.

Bila kita merupakan pemilik kartu debit/kredit Mandiri, maka kita tidak perlu masuk ke jalur antrian besar. Terdapat jalur antrian terpisah yang langsung bisa mengakses jalur-jalur antrian kecil di depan kasir-kasir yang ada.

Satu lagi tip hendak saya berikan di sini. Ketika tiba saatnya kita memilih jalur antrian kecil di depan kasir, maka adalah penting untuk memahami perletakan kasir di BBW. Kasir-kasir di BBW tidak hanya berderet ke samping, tapi juga ke belakang. Di BBW 2018 ada 3 deretan kasir ke belakang.

Betul adalah penting untuk memilih jalur antrian yang terpendek. Namun ketika sudah masuk jalur antrian kecil di depan kasir, jangan lupa untuk melihat 2 kasir di belakangnya. Bila ada salah satu kasir di belakangnya yang kosong, maka kita bisa langsung menuju kasir tersebut. Orang-orang biasanya tidak memperhatikan kasir-kasir yang ada di belakang tersebut dan antrian menumpuk di kasir terdepan.
​
Demikianlah tip-tip dari saya terkait ekplorasi pameran buku BBW secara optimal dan efisien. Semoga bermanfaat.
0 Comments

Big Bad Wolf 2018

1/4/2018

0 Comments

 

Buku apa saja yang saya bawa pulang dari Big Bad Wolf (BBW) 2018 kemarin? Ada buku desain, bahasa, filsafat, agama, fisika kuantum, evolusi, arkeologi, pemasaran, fotografi, dan psikologi populer. Pada penyelenggaraan BBW kemarin, buku-buku yang ada terbagi 4 kategori besar, yaitu (1) Fiksi (dewasa), (2) Non-Fiksi (dewasa), (3) Anak-anak (fiksi & non-fiksi), (4) Mandarin (khusus buku anak-anak). Untuk kategori Non-Fiksi, buku-buku yang tersedia dalam jumlah besar dibandingkan buku lainnya adalah Arsitektur & Interior, Bisnis & Pemasaran, Memasak, dan Crafts & Hobbies. Di luar ini tersedia buku-buku bertopik Sejarah, Health & Well Being, Sains & Teknologi, Biografi, Wisata, Fotografi & Desain, dan beberapa topik lainnya. Yang menarik bagi saya adalah keberadaan buku-buku Fisika Kuantum, Evolusi dan Filsafat yang, seingat saya, belum ada dalam penyelenggaraan BBW sebelumnya.

0 Comments

    TOPICS

    All
    Anthropology
    Archaeology
    Architecture
    Astronomy & Cosmology
    Biology
    Book Recommendation
    Business & Property
    Economy
    Education
    Film Recommendation
    General Science
    Geography
    Geology
    Geopolitics
    History
    Life
    Linguistics
    Others
    Philosophy
    Photography
    Place Recommendation
    Poem
    Politics
    Psychology
    Quantum Physics
    Religion
    Sociology

    RSS Feed

    MONTHS

    December 2019
    November 2019
    October 2019
    June 2019
    May 2019
    March 2019
    February 2019
    November 2018
    October 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014
    January 2014
    December 2013
    November 2013
    September 2013
    August 2013
    June 2013
    May 2013
    April 2013
    March 2013
    February 2013
    January 2013
    December 2012
    November 2012
    October 2012
    September 2012
    August 2012
    July 2012
    June 2012
    May 2012
    March 2012
    February 2012
    November 2011
    December 2009
    November 2009
    January 2009
    May 2008
    March 2008
    January 2008
    December 2007

  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact