ARIEF ONLINE
  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact

Menjelaskan Sifat Tanpa Menggunakan Kata Sifat di Bahasa Inggris

27/9/2015

0 Comments

 

 Ingin berbagi satu hal lagi soal bahasa Inggris yang mungkin belum dipahami banyak orang.

Di bahasa Inggris, kita bisa menjelaskan tentang sifat sesuatu hal tanpa menggunakan kata sifat sama sekali. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menggunakan konstruksi "to be" + "of" + kata benda yang diturunkan dari kata sifat tersebut.

Contoh:
1. "Now time is of the essence"; sama artinya dengan "now time is essential".
2. "You are of a particular importance to me"; sama artinya dengan "you are particularly important to me".
3. "He is a man of honesty"; sama artinya dengan "he is an honest man".

​Semoga bermanfaat.

0 Comments

Penggambaran Suasana Perang di Era Jawa Kuno Melalui Kakawin-kakawin Kuno

27/9/2015

0 Comments

 

Satu hal yang mungkin tidak terlalu disadari orang-orang modern adalah, meskipun di era modern ini masih terjadi peperangan-peperangan, menurut para ahli sejarah Barat, frekuensi peperangan ini sudah jauh lebih sedikit daripada yang terjadi di Abad Pertengahan ataupun sebelumnya.

Di Abad Pertengahan dan sebelumnya, perang antar kerajaan hampir menjadi makanan rutin rakyat yang hidup di periode itu. Meski demikian, seringnya peperangan tidak lantas membuat peperangan menjadi sesuatu yang tidak terlalu ditakuti. Bagi masyarakat zaman dulu, perang tetap menjadi suatu momok.

Berikut adalah penggambaran suasana perang di era Jawa Kuno yang saya kutip dari tulisan bu Titi S. Nastiti:

Sebagai contoh dalam kakawin Arjunawiwāha pupuh 23.2–3 digambarkan situasi bagaimana di antara ramainya suara barisan tentara yang bersorak-sorak terdengar bunyi gendang, ketipung (terompet), gong, dan gemuruh tambur (Poerbatjaraka 1926:45–46; Wiryamartana 1990:104, 160).

​ Selama peperangan, tabuh-tabuhan tersebut terus dibunyikan, ini terlihat dari kalimat pada pupuh 25.5 yang menggambarkan bagaimana bunyi gong dan riuh genderang tidak lagi terdengar karena terkalahkan oleh oleh bunyi perisai berdentang-dentang, gemerincingnya golok, dan gelegar konta mengenai gajah. Ditambah dengan lenguhan orang yang menghembuskan nyawa, yang mengaduh, dan pekikan orang yang menyerang (Poerbatjaraka 1926:49; Wiryamartana 1990:107, 164).

0 Comments

Kepurbakalaan Indonesia dalam Bahasa Jerman

26/9/2015

0 Comments

 

Liur menetes sewaktu menemukan buku ini di Goethe Institut Jakarta. Judulnya dalam bahasa Indonesia kira-kira adalah "Kerajaan-kerajaan Yang Tenggelam di Indonesia".

Tebalnya 700 halaman dan penuh dengan foto-foto temuan arkeologis di Indonesia dari era Hindu-Buddha. Walaupun mungkin tidak semua orang faham teks yg ada di dalamnya, tapi melihat foto-fotonya dijamin bisa membuat nafas semua orang yang cinta arkeologi Nusantara terengah-engah.

Hanya bisa dibaca di tempat di Goethe Institut.

Picture
0 Comments

Penggunaan Bahasa Sandi dalam Perang Jawa Kuno

25/9/2015

0 Comments

 

 Di masa Jawa Kuno, para panglima perang yang pasukannya saling berjauhan mengatur strategi dengan cara saling bertukar surat yang dikirim oleh kurir.

Dalam suratnya, mereka menggunakan bahasa kiasan, sehingga akan sulit dipahami kalau nantinya kurir ataupun surat ini dicegat pihak musuh.

Berikut adalah contoh surat Arya Wiraraja kepada Jayakatwang, pemberontak yang berniat menggulingkan Kertanegara, raja Singosari. Ia memberitahukan bahwa sebagian besar pasukan Singosari tengah dikerahkan keluar ibukota dengan surat berikut:

“Pukulun, patih aji matur ing paduka aji, aněnggěh paduka aji ayun abuburu maring těgal lama, mangke ta paduka aji abuburua, duwěg kaladeçanipun tambontěn wontěn baya, tambontěn macanipun, tambontěn bańőengipun, muwah ulanipun, rinipun, wontěn macanipun anging guguh”

Artinya: Hamba, patih Yang Mulia, memberitahukan Paduka Raja, apabila Paduka ingin berburu ke tegal lama, sekaranglah saat yang tepat Paduka berburu, pada saat ada kesempatan baik. Tidak ada bahaya, tidak ada harimau, tidak ada banteng, juga ular (dan) musuh, ada harimau tapi giginya sudah ompong.

Sumber: Brandes, 1826:18.

0 Comments

Kaitan Kasih Sayang Orang Tua, Ketangguhan Anak, dan Kemampuan Anak Dalam Berdisiplin

20/9/2015

0 Comments

 

 Saya belum punya anak sih. Tapi saya ingin berbagi apa yang saya pelajari dari buku best seller "The Road Less Travelled"-nya Scott Peck yang selesai saya baca untuk ketiga kalinya beberapa bulan lalu.

Dulu sekali saya kira fokus pembahasan buku ini adalah pada perjalanan spiritualisme. Tapi ternyata, buku ini cukup banyak membahas soal perkawinan.

Di buku ini, Scott yang sehari-harinya bekerja sebagai seorang psikolog professional dan terapis bercerita, luar biasa banyaknya gangguan psikologis yang ia tangani pada diri pasien-pasiennya yang dewasa yang diakibatkan oleh kekurangan kasih sayang yang dialami pasien-pasien tsb ketika masih kecil.

Kasih sayang orang tua, yang dikombinasikan secara tepat dengan kedisiplinan, ternyata luar biasa penting dalam membentuk kualitas seorang anak ketika dewasa nanti.

Seorang anak yang kekurangan kasih sayang biasanya akan mengembangkan cara pandang terhadap dirinya sendiri sebagai manusia yang kurang atau tidak berharga. Ini wajar saja, karena sebagai orang yg terdekat kepada sang anak, orang tua seharusnya memberikan kasih sayang yang cukup sebagai bukti bahwa anak adalah pemberian Tuhan yang berharga di mata mereka.

Sikap rendah diri ini nantinya akan sangat berpengaruh ketika anak tersebut nanti menjadi dewasa dan harus menghadapi masalah-masalah hidup. Mereka akan cenderung lebih lemah dan mudah terjerumus ke dalam narkoba ataupun pemikiran-pemikiran bunuh diri.

Cukupnya kasih sayang juga diperlukan agar seorang anak nantinya bisa mengembangkan kemampuan disiplin. Karena pada dasarnya, kedisiplinan adalah tentang kepedulian terhadap diri sendiri yang hanya akan timbul bila seorang anak merasa dirinya berharga.

Meski demikian, Scott mengingatkan bahwa menyayangi seorang anak bukan berarti menturuti semua kemauannya. Sikap ini justru akan menyesatkan dan menjerumuskan si anak. Yang diperlukan adalah sikap disiplin yang dikombinasikan dengan rasa cinta dan kasih sayang terhadap anak.

Picture
0 Comments

Perbedaan Arsitek dan Insinyur Sipil

12/9/2015

3 Comments

 

Pagi ini ingin berbagi pengetahuan soal perbedaan profesi Arsitek dan Insinyur Sipil. Karena kelihatannya banyak teman saya yang non-Arsitek yang tidak mengerti perbedaannya. Saya juga ingin berbagi soal peranan profesi lain dalam perancangan bangunan.

Arsitek adalah seorang perancang bangunan. Ia menentukan tata ruang sebuah bangunan, bentuk luar dan dalamnya, sistem struktur yg akan dipakai di bangunan tersebut, dan letak jalur-jalur instalasi yang ada di dalam bangunan tersebut, seperti listrik, pipa air, dll.

Bangunan-bangunan yg dirancang arsitek beraneka ragam, mulai dari rumah, sekolah, RS, mall, stadion, terminal, bandara, hingga gedung pencakar langit.

Ketika sudah merancang bangunan-bangunan yg rumit, seperti gedung, biasanya arsitek tidak lagi bekerja sendiri, melainkan dibantu oleh para ahli lainnya yang pada umumnya adalah insinyur sipil, elektro, mekanik, desainer interior, dan lansekap.

Insinyur sipil membantu memeriksa, apakah sistem struktur yg disarankan arsitek cukup kuat untuk menahan beban aktif & pasif di bangunan yang dirancang. Insinyur sipil kemudian menghitung dan menentukan spesifikasi bahan dan ukuran elemen2 struktur yang kemudian harus dipakai. Pendidikan seorang arsitek tidak cukup memadai untuk melakukan perhitungan struktur yg rumit.

Seorang insinyur sipil pada dasarnya adalah seorang ahli struktur. Pendidikan S1 Teknik Sipil memang difokuskan pada hal itu. Meski demikian, seorang insinyur sipil bukanlah seorang perancang bangunan, karena ia sama sekali tidak mendapatkan pendidikan soal mengolah ruang, bentuk, ataupun instalasi-instalasi bangunan pada perkuliahan S1-nya, sebagaimana arsitek.

Ada perancangan beberapa bangunan dimana peranan seorang insinyur sipil lebih dibutuhkan daripada arsitek, seperti menara listrik, jalan layang, terowongan, ataupun bendungan. Pada bangunan-bangunan itu, elemen struktur lebih menonjol daripada elemen-elemen arsitektur.

Seperti disebutkan sebelumnya, dalam perancangan bangunan-bangunan rumit, arsitek juga dibantu insinyur elektro, mesin, desainer interior, dan lansekap.

Insinyur elektro menghitung kebutuhan listrik yang ada di bangunan yg didesain arsitek dan merancang seluruh instalasi listrik arus lemah dan kuat yang ada di dalamnya.

Insinyur mekanik menghitung kebutuhan penghawaan buatan dan air yang ada di dalam bangunan yang dirancang arsitek, serta merancang seluruh instalasi penghawaan buatan dan air (penyediaan air bersih, air panas, air utk pemadaman kebakaran, dan pembuangan air kotor) yang ada di bangunan tersebut.

Desainer interior mendesain keseluruhan interior yang ada di dalam bangunan yang dirancang arsitek. Sang desainer dapat mengembangkan ide yang sudah dimiliki arsitek berkaitan interior bangunan tersebut atau mengajukan ide barunya kepada arsitek.

Sementara itu desainer lansekap mendesain dan mengolah semua ruang hijau dan terbuka yang ada di dalam maupun sekeliling bangunan. Tanpa adanya ruang hijau dan terbuka yang baik, desain bangunan akan terasa "kering" dan "dingin".

Dengan demikian, meski arsitek mendapatkan dasar-dasar ilmu soal struktur, instalasi-instalasi bangunan, dan desain interior di bangku perkuliahan S1-nya, tanpa dibantu mereka yang ahli di bidangnya, rancangan sebuah bangunan rumit milik arsitek tidak dapat terwujud.

Gambar: Desain Namaste Tower di Mumbai, India.

Picture
Picture
3 Comments

    TOPICS

    All
    Anthropology
    Archaeology
    Architecture
    Astronomy & Cosmology
    Biology
    Book Recommendation
    Business & Property
    Economy
    Education
    Film Recommendation
    General Science
    Geography
    Geology
    Geopolitics
    History
    Life
    Linguistics
    Others
    Philosophy
    Photography
    Place Recommendation
    Poem
    Politics
    Psychology
    Quantum Physics
    Religion
    Sociology

    RSS Feed

    MONTHS

    December 2019
    November 2019
    October 2019
    June 2019
    May 2019
    March 2019
    February 2019
    November 2018
    October 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014
    January 2014
    December 2013
    November 2013
    September 2013
    August 2013
    June 2013
    May 2013
    April 2013
    March 2013
    February 2013
    January 2013
    December 2012
    November 2012
    October 2012
    September 2012
    August 2012
    July 2012
    June 2012
    May 2012
    March 2012
    February 2012
    November 2011
    December 2009
    November 2009
    January 2009
    May 2008
    March 2008
    January 2008
    December 2007

  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact