Saya juga bisa sih ikut-ikutan posting politik yang mengunggulkan pihak saya dan menyerang pihak lawan. Tapi saya menahan diri. Sangat-sangat menahan diri. Kenapa?
1. Saya punya saudara dan teman-teman baik, baik dari pendukung 01 dan 02. Kalau gak ada kasus 01 vs 02 ini, mereka adalah orang-orang paling baik yang saya kenal. Saya gak rela hubungan saya dengan mereka rusak cuma karena saya ribut soal politik. 2. Saya melihat jumlah pendukung 01 dan 02 di tahun 2014 dan 2019 tidak banyak berubah signifikan. Itu artinya apa? Postingan-postingan di medsos selama ini yang membela pihak sendiri dan menyerang pihak lawan tidak terlalu efektif untuk merubah pikiran pihak lawan dan beralih ke pihak kita. Postingan-postingan semacam ini cuma memperkuat keyakinan pihak yang sudah sama dengan kita. Mungkin di titik inilah kampanye politik berubah jadi seperti mewartakan agama. Ketika kita terlalu banyak posting di medsos soal keunggulan agama kita dan terus menyerang agama lain, pihak lain akhirnya jadi sama sekali gak tertarik. Mau cara kampanye yang aktif? Sama juga seperti mewartakan agama. Jangan kebanyakan nongkrong di medsos. Terjun langsung ke masyarakat! Tunjukkan Anda dan paham yang Anda bela adalah yang baik/terbaik dengan memberikan sebanyak-banyaknya manfaat bagi manusia. Orang akan bisa merasakan. Kalau setiap orang berusaha membuktikan kebenaran/kebaikan apa yang diyakininya dengan cara ini, dunia akan jadi tempat yang lebih baik.
0 Comments
Leave a Reply. |
TOPICS
All
MONTHS
December 2019
|