ARIEF ONLINE
  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact

Muaro Jambi, Universitas Pertama Nusantara untuk Dunia

9/5/2016

0 Comments

 
Picture
Salah Satu Candi di Muaro Jambi - Sumber: Internet
Belum puas dan harus kesini lagi. Itulah yang saya rasakan ketika selesai menjelajahi sebagian komplek percandian Muaro Jambi beberapa hari yang lalu.

Kenapa saya datang jauh-jauh dari Jakarta ke komplek candi ini? Pertama, karena saya menyukai arsitektur bangunan kuno dan kedua, karena tempat ini pernah memberi sumbangsih penting untuk dunia di era Hindu-Buddha.

Komplek percandian Muaro Jambi adalah tempat pendidikan agama Buddha yang terletak di kedua sisi sungai Batanghari, Jambi. Diduga, komplek ini pertama kali didirikan oleh kerajaan Melayu Kuno pada abad ke-6, lalu dikembangkan oleh Sriwijaya.

Ukuran komplek ini sangat luas, yaitu sekitar 3.900 hektar! Bagi penduduk Jakarta, ini adalah sama dengan luas BSD City, sebuah kota satelit di pinggir Jakarta!

Hingga saat ini di area seluas itu telah ditemukan +/- 100 menapo (kata setempat untuk "gundukan tanah") diantara perkebunan milik penduduk yang telah berhasil diidentifikasi berisi bangunan candi. Dari seluruh menapo itu, baru beberapa belas yang sudah diekskavasi dan ada 7 yang sudah direkonstruksi total. 

Karena luasnya dan letak beberapa gugusan candi di komplek ini yang agak tersembunyi, sangat disarankan untuk menjelajahi komplek ini dengan menyewa seorang pemandu berikut motornya seperti yang saya lakukan. Pemandu ini bisa Anda cari di pintu masuk.

Di era Hindu-Buddha, komplek candi ini memegang peranan penting. Beberapa bhiksu kuno Tiongkok, seperti I Tsing dari abad ke-7, menyebutkan bahwa bila seorang bhiksu hendak memperdalam pengetahuan agama Buddhanya, ia disarankan untuk menempuh pendidikan di Muaro Jambi dulu selama beberapa tahun sebelum menempuh pendidikan di universitas Nalanda, India.

Di Muaro Jambi ini dulu terdapat beberapa guru besar terkenal seperti Dharmakirti, Sakyakirti, dan Ratnakirti. Atisha, sebelum menjadi guru besar Buddhisme di Tibet, pernah menyengaja datang ke Muaro Jambi demi belajar pada Dharmakirti. Di Tibet, Dharmakirti dari Nusantara dikenal sebagai Lama Sherlingpa.

Penghormatan tokoh-tokoh Buddhisme di Tibet hingga saat ini pada Muaro Jambi dan guru-guru besar yang dulu pernah berdiam disini ditunjukkan dengan kunjungan-kunjungan Dalai Lama dan para pengikutnya kesini.

Ada beberapa perbedaan yang akan teman-teman rasakan antara melihat foto-foto candi Muaro Jambi di Internet dengan melakukan kunjungan langsung ke lapangan.

Pertama, ketika melihat langsung di lapangan, ternyata ukuran candi-candi utama di Muaro Jambi jauh lebih besar dari yang tampak di Internet.

Kedua, foto-foto di Internet umumnya tidak memperlihatkan candi-candi kecil yang ada di sekitar candi-candi utama.

Komplek Muaro Jambi sebenarnya dapat dikatakan terdiri dari beberapa gugusan candi, dimana di setiap gugusan terdapat beberapa candi besar dan kecil dengan tata letak tertentu.

Ketiga, foto-foto di Internet tidak memperlihatkan lapisan-lapisan dinding keliling, gang diantara dinding, pelataran, dan sisa-sisa bilik hunian bagi para bhiksu yang umumnya bisa ditemukan di setiap gugusan candi.
Hal-hal di atas inilah yang sebenarnya menjadikan komplek Muaro Jambi ini unik. Karena sebenarnya ketika kita berada di satu lokasi candi, kita seringkali tidak bisa langsung menuju candi utamanya, melainkan harus melalui gang berkelok-kelok diantara dua dinding yang mengelilingi candi dengan pola tertentu.

Gugusan candi terbesar yang ditemukan di Muaro Jambi hingga saat ini, yaitu Kedaton, bahkan memiliki dinding keliling berlapis-lapis, dimana diantara dinding tersebut terdapat pelataran besar, candi-candi kecil, dan sisa hunian para bhiksu pada tiap lapisnya.

Keempat, foto-foto di Internet tidak memperlihatkan jaringan kanal buatan yang menjadi bagian integral dari komplek Muaro Jambi ini. Percaya atau tidak, Anda bisa menuju tiap gugusan candi di komplek ini dari sungai Batanghari dengan menggunakan sampan melalui kanal-kanal yang ada!
​
Hal-hal di ataslah yang membuat saya berdecak kagum selama menelusuri komplek percandian ini. Lebih dari itu, saya merasa terharu. Dengan pepohonan tinggi dan tua di seluruh komplek ini yang menaungi saya, bagaimana pun jalur-jalur yang saya tempuh ini adalah jalur-jalur yang ditempuh manusia lebih dari 1000 tahun lalu. Mereka datang kesini, berdiam dan belajar disini untuk menemukan pencerahan dan jalan kebahagiaan dalam hidup.
0 Comments



Leave a Reply.

    TOPICS

    All
    Anthropology
    Archaeology
    Architecture
    Astronomy & Cosmology
    Biology
    Book Recommendation
    Business & Property
    Economy
    Education
    Film Recommendation
    General Science
    Geography
    Geology
    Geopolitics
    History
    Life
    Linguistics
    Others
    Philosophy
    Photography
    Place Recommendation
    Poem
    Politics
    Psychology
    Quantum Physics
    Religion
    Sociology

    RSS Feed

    MONTHS

    December 2019
    November 2019
    October 2019
    June 2019
    May 2019
    March 2019
    February 2019
    November 2018
    October 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014
    January 2014
    December 2013
    November 2013
    September 2013
    August 2013
    June 2013
    May 2013
    April 2013
    March 2013
    February 2013
    January 2013
    December 2012
    November 2012
    October 2012
    September 2012
    August 2012
    July 2012
    June 2012
    May 2012
    March 2012
    February 2012
    November 2011
    December 2009
    November 2009
    January 2009
    May 2008
    March 2008
    January 2008
    December 2007

  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact