#Blusukan #Hari11 Kalau ke Phnom Penh, jangan sampai lupa mendatangi Tuol Sleng dan Choeng Eik alias the Killing Field, bukti kekejaman rezim Polpot. Polpot adalah pemimpin organisasi komunis di Kamboja, Khmer Merah, yang mengkudeta pemerintahan yang sah dan berkuasa di sekitar tahun 1970-an. Di bawah pemerintahannya, 3 dari 8 juta rakyat Kamboja mati karena kelaparan dan siksaan. Tuol Sleng adalah bangunan SD yang dirubah oleh Duch, tangan kanan Polpot, untuk menyiksa 30.000 orang. Tak hanya laki-laki yang disiksa, tapi juga wanita dan anak-anak yang suami atau ayahnya adalah tokoh intelektual atau politik. Sementara itu, Choeng Eik adalah kuburan Cina yang diubah Duch menjadi ladang pembantaian dan penguburan massal dekat kota Phnom Penh. Untuk menghemat peluru, seluruh orang disini dibunuh dengan cangkul, linggis, dll. Banyak diantara korban yang merupakan wanita dan anak-anak. Ada sebuah pohon dimana anak-anak dan bayi-bayi dibunuh dengan dipegang kakinya dan dihantamkan kepalanya ke pohon tersebut. Semoga semua ini menjadi pengingat betapa manusia bisa menjadi makhluk yang kekejiannya melebihi binatang.
0 Comments
#Blusukan #Hari10 Naik bus butut lagi, karena dapatnya cuma ini. Kali ini arah Phnom Penh. 5 jam perjalanan cuma bayar US$ 7. Di tiket tulisannya pakai AC, ternyata cuma semburan angin. Gang tengah dipakai duduk penumpang menggunakan kursi kecil. #Blusukan #Hari8 Siem Reap, kota dengan rasa kampung. Semua yang mau ke kota kuno Angkor biasanya menginap disini, karena tidak ada penginapan di area Angkor. Walaupun seperti kampung, jangan tertipu. Semua harga dalam dollar dan serba mahal. Bahkan untuk tiket masuk Angkor mahal sekali (US$37 untuk 1 hari, US$ 62 untuk 3 hari). Kecuali untuk hal-hal yang sudah ditetapkan pemerintah (seperti tiket masuk Angkor), hal-hal lainnya sebaiknya ditawar. Bahkan untuk makanan di restoran yang sudah ada tertera harganya masih saya tawar. Saya jadikan harga Jakarta sebagai patokan maksimum. Hari kedua di Kambujadesa, bekas daerah jajahan Jawa di abad ke-8 menurut informasi prasasti Vat Sangrom (Kamboja). Raja Kambujadesa dulunya dididik di keraton Jawa dan berhasil membebaskan diri dari penjajajahan Jawa di abad ke-9 menurut prasasti Sdok Kok Thom (Kamboja). Dari semua candi di Asia Tenggara daratan, candi-candi Kamboja lah yang arsitekturnya paling mirip candi Jawa Tengah. #Blusukan #Hari7 Sudah 7 bulan sejak raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, wafat. Tapi di berbagai kota saya masih melihat fotonya dipampang di depan rumah, toko atau gedung pemerintah dengan karangan bunga.
Tadi jam 08.00 ada tayangan tentang jasa-jasa raja Bhumibol semasa hidup di TV selama 5 menit diiringi lagu. Seluruh orang Thai di food court terminal bus tempat saya makan langsung berhenti bicara dan berdiri selama 5 menit. Penghormatan yang luar biasa dari rakyat ke rajanya. #Blusukan #Hari7 Mini bus subuh dari Ayutthaya ke Bangkok. Untuk menguber bus pagi (9:00 AM) dari Bangkok ke Siem Reap (Kamboja). Still 13 hours to go.
#Blusukan #Hari5 Dari semua candi yang sudah saya datangi di Thailand sampai hari ini, hanya satu inilah (Wat Si Sawat) yang berhasil saya ketahui dulunya merupakan candi Hindu sebelum dirubah menjadi candi Buddha. Candi Hindu yang lainnya entah kemana.
Pindah ke bus butut buat melanjutkan perjalanan ke Sukhothai. Ada tulisan wajib pakai sabuk pengaman, tapi kursi busnya saja tidak dibaut. Entah efektif atau gak. Perubahan rencana. Karena semua obyek penting di Chiang Mai sudah didatangi kemarin, hari ini saya pergi ke perbatasan utara Thailand sebelum nantinya putar balik lagi ke selatan. Obyek yg menarik disana adalah pertemuan 3 negara di sungai Mekong, kuil putih dan desa suku leher panjang Karen.
#Blusukan2Minggu Hari ke-2 blusukan untuk mempelajari arsitektur kota-kota kuno dan bangunan-bangunan kuno di Thailand dan Kamboja. Posisi masih di Chiang Mai, Thailand Utara, kota kuno berdinding dan berparit keliling bekas ibukota kerajaan Lanna. Foto-foto yang lebih representatif akan menyusul Kalau teman-teman sedang tidak tertarik dengan judul-judul film yang diputar di bioskop-bioskop waralaba, seperti Blitz Megaplex ataupun Cineplex 21, teman-teman boleh coba datang ke beberapa bioskop indie yang tersebar di Jakarta.
Kata "indie" berasal dari "independen" dan bioskop-bioskop indie memang memutar film-film yang tidak diputar di bioskop-bioskop waralaba. Salah satu bioskop indie di Jakarta adalah Kinosaurus yang terletak di belakang toko buku Aksara, Kemang. Karcis menonton disini berharga Rp.50 ribu/orang dan dijual di tempat sejam sebelum film diputar. Jadwal tayang film-film disini bisa dilihat di www.kinosaurusjakarta.com. Sumber foto: pribadi Selain Kinosaurus, salah satu bioskop indie lainnya di Jakarta adalah Subtitle yang terletak di basement tempat perbelanjaan Dharmawangsa Square, Jakarta Selatan.
Berbeda dengan Kinosaurus, disini kita bisa memilih sendiri film yang mau kita tonton dari ratusan judul DVD yang mereka punya. Hanya saja, untuk bisa menonton film yang kita pilih disini, kita diharuskan untuk menyewa satu ruangan menontonnya sekaligus. Total ada 6 ruangan menonton dan tiap ruangan berkapasitas 6 kursi. Bila jumlah penonton di tiap ruangan melebihi 6 orang, kelebihan penonton bisa duduk di lantai. Harga sewa ruang menonton disini pada akhir pekan adalah Rp.240 ribu per ruangan. Karena harga tersebut rasanya cukup besar bila harus ditanggung sendiri, maka dianjurkan untuk menonton disini bersama teman-teman. Karena ruangan menonton disini hampir selalu penuh disewa pada siang hingga sore hari di akhir pekan, maka sangat dianjurkan juga untuk melakukan pemesanan ruangan melalui telepon terlebih dulu bila kita ingin menonton di waktu-waktu tersebut. Sumber foto: pribadi |
TOPICS
All
MONTHS
December 2019
|