ARIEF ONLINE
  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact

Egypt: What Lies Beneath

20/6/2015

1 Comment

 

Pulang kantor kemarin mampir Kinokuniya dan bawa pulang beberapa buku psikologi. Pulang lembur malam ini mampir Gramedia dan bawa pulang beberapa DVD hasil penelitian arkeologi. 

Salah satu DVD menarik yang ingin saya informasikan adalah "Egypt: What Lies Beneath". 

Video ini menceritakan penelitian Dr. Sarah Parcak, seorang Egyptologis terkemuka yang menjadi salah seorang
 pionir penggunaan penginderaan infra merah satelit untuk menemukan peninggalan-peninggalan arkeologis di bawah tanah. 

Ia menggunakan satelit NASA dan berhasil menemukan banyak sekali jejak desa kuno, kota kuno, dan bahkan piramida-piramida yang masih terkubur di bawah padang pasir Mesir. 

Khususnya untuk piramida-piramida yang terkubur di bawah pasir, diperkirakan bahwa piramida-piramida ini adalah tempat kuburan ratusan firaun Mesir yang tercatat dalam sejarah Mesir, namun belum pernah ditemukan kuburnya. 

Seandainya saja teknologi serupa dapat digunakan untuk melacak kota-kota yang terkubur di bawah laut (sebelum kenaikan permukaan air laut) ataupun mencari keraton kerajaan-kerajaan kuno di Nusantara yang sampai sekarang masih sangat banyak yang belum ditemukan, pastilah akan sangat menarik.

Picture
1 Comment

Praktek Mumifikasi Diri Sendiri dalam Buddhisme Sekte Shingon 

3/6/2015

1 Comment

 
Picture
Picture

Di sebuah grup budaya ada yang bertanya, mumi apakah yang dalam foto-foto memakai jubah pendeta ini? Di bawah ini adalah jawaban yang saya berikan.

Praktek mumifikasi diri ini lazim dilakukan praktisi Buddhis aliran Shingon di Jepang, sebelum akhirnya praktek ini dilarang oleh pemerintah Jepang. Untuk persiapan mumifikasi diri ini, praktisi Shingon menjalani ritual fisik dan olah batin yang berat dalam 3-5 tahun akhir masa kehidupannya. Diantara ritual fisik yang penting adalah mengurangi ragam asupan makanan dan minuman secara drastis.

Untuk makanan, sang praktisi hanya diperkenankan kacang-kacangan dan kulit pohon. Sementara untuk minuman, hanya diperkenankan air putih dan getah karet. Asupan makanan yg seperti ini membuat tubuh kekurangan cairan dalam waktu cepat, sehingga bagus untuk mumifikasi karena organ-organ tubuh jadi kering. Selain itu, getah karet yang diminum juga membuat bakteri sulit tumbuh di dalam tubuh setelah sang pemilik tubuh meninggal.

Dalam 1 bulan sebelum sang praktisi menghendaki dirinya meninggal (biasanya selalu memilih di musim dingin), sang praktisi Shingon akan meditasi penuh di ruang bawah tanah yg ditutup salju dan hanya punya sedikit lubang udara. Tiap hari ia akan membaca paritha. Ketika rekan-rekannya di luar sudah tidak mendengar bunyi suaranya lagi, dapat diperkirakan sang praktisi sudah meninggal. Jasadnya baru boleh diangkat satu minggu kemudian. Ketika diangkat, biasanya jasadnya sudah kering seperti mumi.

Delapan tahun yg lalu saya belajar soal Shingon ini dari DVD soal sekte Shingon yang dikeluarkan National Geographic dan dijual di Gramedia. Soal ini bisa juga dicari di Google dan Youtube. Seperti sekte-sekte Buddhisme lainnya di Jepang, Shingon ini juga kemungkinan berasal dari Tiongkok. Hanya saja saya tidak tahu, apa nama asli sekte ini di Tiongkok.

1 Comment

Vaalbara, Rodinia, Gondwana dan Pangaea: Benua-benua Raksasa yang Lenyap dari Muka Bumi 

1/6/2015

0 Comments

 

Pada umumnya, banyak dari kita yang sudah mengetahui bahwa benua-benua yang ada di muka Bumi saat ini bergerak saling mendekat dan menjauh antara satu sama lain, mengikuti pergerakan lempeng tektonik di muka Bumi. 

Banyak pula yang sudah tahu bahwa 250 juta tahun yang lalu, seluruh benua yang ada di mu
ka Bumi saat ini dulunya adalah satu kesatuan benua berukuran raksasa yang diberi nama Pangaea. 

Tapi banyak yang belum tahu, termasuk saya hingga malam tadi, bahwa dulunya Pangaea pun terbentuk dari pecahan-pecahan sebuah benua tunggal berukuran raksasa bernama Gondwana yang pernah ada sebelumnya yang bergerak saling menjauh dan kemudian bertemu lagi. 

Gondwana pun dulunya adalah kumpulan dari pecahan-pecahan sebuah benua tunggal berukuran raksasa di muka Bumi bernama Rodinia yang pernah ada sebelumnya yang bergerak saling menjauh dan kemudian berkumpul lagi membentuk sebuah daratan raksasa. 

Nasib Rodinia pun tidak lepas dari Vaalbara, sebuah benua tunggal raksasa yang PERTAMA KALI tercipta di muka Bumi, pecah, bergerak saling menjauh, dan kemudian bertemu lagi untuk membentuk daratan raksasa. 

Jadi, secara singkat dapat dikatakan bahwa selama ini lempeng-lempeng Bumi selalu bergerak saling menjauhi satu sama lain, lalu di satu titik kemudian akan mulai bertabrakan dan membentuk lagi sebuah benua tunggal raksasa, pecah lagi, dan semikian seterusnya. 

Maka apakah yang akan terjadi pada Bumi di masa depan? Tak ayal lagi, lempeng-lempeng Bumi yang saat ini sedang bergerak saling menjauh nantinya pun akan membentuk benua tunggal raksasa lagi dalam waktu jutaan tahun dari sekarang. 

Apa yang akan terjadi pada peradaban yang dibangun umat manusia pada saat itu? Kita tidak tahu apakah peradaban manusia belum akan punah karena sebab-sebab lain pada saat itu. Tapi yang pasti, kalau peradaban kita masih ada saat itu, mungkin peradaban kita akan mengalami tantangan-tantangan sangat berat. 

Di masa silam, peristiwa pertemuan-pertemuan lempeng Bumi selalu berakibat pada terjadinya berbagai Tsunami dan meningkatnya aktivitas vulkanik di muka Bumi. 

Juga, ketika semua daratan di muka Bumi berkumpul menjadi satu benua raksasa, iklim akan berubah. Tidak akan ada lagi arus laut yang timbul akibat perbedaan suhu antara berbagai lautan yang terapit berbagai benua saat ini. Daerah di tengah benua raksasa pun akan menjadi daerah yang sangat kering karena jauh dari tepi laut. 

Perubahan iklim drastis inilah yang diperkirakan menjadi penyebab kepunahan massal makhluk hidup yang pernah terjadi beberapa kali di muka Bumi. Apakah manusia masih akan hidup di muka Bumi ketika ini nanti akan terjadi lagi di Bumi? Untuk saat ini, kita tidak bisa memastikan.

Picture
0 Comments

    TOPICS

    All
    Anthropology
    Archaeology
    Architecture
    Astronomy & Cosmology
    Biology
    Book Recommendation
    Business & Property
    Economy
    Education
    Film Recommendation
    General Science
    Geography
    Geology
    Geopolitics
    History
    Life
    Linguistics
    Others
    Philosophy
    Photography
    Place Recommendation
    Poem
    Politics
    Psychology
    Quantum Physics
    Religion
    Sociology

    RSS Feed

    MONTHS

    December 2019
    November 2019
    October 2019
    June 2019
    May 2019
    March 2019
    February 2019
    November 2018
    October 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014
    January 2014
    December 2013
    November 2013
    September 2013
    August 2013
    June 2013
    May 2013
    April 2013
    March 2013
    February 2013
    January 2013
    December 2012
    November 2012
    October 2012
    September 2012
    August 2012
    July 2012
    June 2012
    May 2012
    March 2012
    February 2012
    November 2011
    December 2009
    November 2009
    January 2009
    May 2008
    March 2008
    January 2008
    December 2007

  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact