ARIEF ONLINE
  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact

Buku Yoga dan Ajahn Brahm

31/8/2014

0 Comments

 

Semoga dua buku ini bisa membantu saya memiliki kendali yang lebih baik lagi atas bekerjanya fikiran dan raga saya. Amiin...

Picture
0 Comments

Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

30/8/2014

0 Comments

 
Picture

Saya sering ditanyai beberapa teman, darimanakah asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia? Di bawah ini saya ingin berbagi apa yang saya pelajari selama ini dari buku-buku, website, ataupun hasil riset dan penemuan antropologi, arkeologi, linguistik, dan genetika berkaitan asal-usul nenek moyang kita. 

Sepanjang sejarahnya, negara kita, Republik Indonesia, yang saat ini terbentang dari Sabang sampai Merauke diduduki dan dihuni manusia melalui 3 gelombang imigrasi besar-besaran dari luar Indonesia. 

1. Imigrasi yang pertama adalah imigrasi manusia dari spesies Homo erectus. Melalui penemuan berbagai tulang belulang di Wajak dan Sangiran (pulau Jawa) kita tahu bahwa mereka sudah ada di Nusantara pada 2 juta tahun SM. Fossil-fossil Homo erectus yang ditemukan di Jawa ini termasuk salah satu yang tertua di dunia. Tidak dapat ditelusuri dan tidak diketahui suku bangsa Indonesia mana saat ini yang merupakan turunan dari Homo erectus. 

Salah satu kesalahpahaman publik berkaitan Homo erectus ini adalah mereka termasuk ke dalam spesies setengah manusia-setengah kera. Dari sudut pandang golongan Kreasionis, ini adalah propaganda yang berhasil dari kalangan Evolusionis yang berusaha menggambarkan bahwa semakin tua suatu spesies umat manusia, semakin mereka menyerupai kera. Dengan bukti-bukti yang ada, menurut golongan Kreasionis, manusia sudah tampil utuh sebagai manusia ketika kemunculan pertamanya di muka Bumi (Homo ergaster) dan menunjukan ciri-ciri manusia beradab. Tidak pernah ada spesies penghubung antara kera dan manusia. 

2. Gelombang imigrasi kedua adalah imigrasi yang dilakukan ras/bangsa Melanesia, ras yang menjadi nenek moyang orang Papua modern dan Aborigin di Australia. Diduga kuat mereka datang dari anak benua India, masuk ke Nusantara pada 40.000 SM dan lalu menyebrang ke Australia ketika Australia dan Papua menjadi satu daratan. 

Dulu bangsa Melanesia pernah mendiami Nusantara dari ujung Barat sampai Timur. Mereka lah yang membangun monumen-monumen Megalitikum di berbagai tempat di Nusantara, salah satunya adalah fondasi dasar Gunung Padang di Cianjur. 

3. Gelombang imigrasi ketiga adalah ras/bangsa Austronesia. Gelombang imigrasi Austronesia sendiri lebih lanjut dibagi dua: Proto Melayu dan Deutero Melayu. 

Orang-orang Proto Melayu pertama kali masuk ke Nusantara pada kisaran tahun 4000 SM. Mereka inilah yang kemudian menjadi suku Nias, Batak, dan Dayak saat ini. Sementara itu orang-orang Deutero Melayu baru masuk ke Nusantara pada 2000 SM. Mereka inilah yang diantaranya kemudian menjadi suku-suku Melayu, Sunda, Jawa, Madura, ataupun Manado. Asal usul ras Austronesia adalah Taiwan sebelum terjadi migrasi suku bangsa Han dalam jumlah besar dari Cina daratan ke pulau ini. 

Masuknya ras Austronesia dalam jumlah besar mengakibatkan ras Melanesia terdorong jauh ke Timur. Meski demikian, bangsa Austronesia tetap melestarikan, menggunakan, dan seringkali memperbesar monumen-monumen Megalitik peninggalan ras Melanesia di tanah mereka untuk ritual-ritual keagamaan mereka. 

Di beberapa tempat, seperti Maluku dan Halmahera, orang-orang Austronesia dan Melanesia pun melakukan perkawinan campuran dan menurunkan orang-orang Maluku yang ada saat ini. 

Dengan ini kita juga tahu bahwa tidak ada yang benar-benar pribumi di bumi Nusantara ini. Semuanya adalah pendatang. Tolak ukur 'pribumi' pada akhirnya adalah sudah berapa lama seseorang dan keturunannya menetap di bumi Nusantara ini dan apakah mereka ingin berbuat untuk negeri ini.

0 Comments

Asal-usul 12 Tenses dalam Bahasa Inggris

29/8/2014

0 Comments

 

Sebagai bahasa yang sejarahnya dimulai pada abad ke-4 sebagai salah satu dialek bahasa Jerman Kuno (sebagaimana juga bahasa Belanda, Denmark, Norwegia, dan Swedia), bahasa Inggris pada mulanya hanya punya 6 tenses seperti bahasa Jerman. Lantas darimana asal usul 6 tenses yang lainnya?

Enam tenses tambahan pada bahasa Inggris baru terbentuk pada Abad Pertengahan. Keenam tenses baru tersebut masuk ke dalam golongan Continuous Tenses yang menggunakan bentuk 'verb+ing'.

Contoh:
1. He is singing (Present Continuous)
2. He has been singing (Pres. Perf. Continuous)
3. He was singing (Past Continuous)
4. He had been singing (Past Perf. Continuous)
5. He will be singing (Future Continuous)
6. He will have been singing (Future Perf. Continuous)

Meski demikian, perlu diketahui bahwa pada awalnya bentuk 'verb+ing' tidak serta merta muncul. Dulu pada Abad Pertengahan, bentuk keenam tenses tersebut sebenarnya seperti ini:

1. He is at singing
2. He has been at singing 
3. He was at singing
4. He has been at singing
5. He will be at singing
6. He will have been at singing

Pada masa itu, seperti halnya sekarang, bentuk 'verb+ing' (gerund) sebetulnya adalah kata benda, dimana bentuk 'at + verb+ing' maksudnya adalah "seseorang sedang ada dalam pekerjaan tertentu". Bentuk Ini adalah buatan para pujangga Inggris Abad Pertengahan yang mencoba mencari cara untuk menjelaskan bahwa "seseorang SEDANG melakukan suatu pekerjaan" dalam bahasa Inggris. Ingat bahwa bahasa Inggris tidak punya terjemahan langsung untuk kata 'sedang' yang ada di bahasa Indonesia. Di kemudian hari kata 'at' tersebut hilang dan akhirnya 6 tenses baru pun masuk ke dalam tata bahasa Inggris.

0 Comments

Pengaruh Kuat Bahasa Perancis pada Inggris

29/8/2014

0 Comments

 

Selain bahasa Jerman Kuno (sebagai asal usul bahasa Inggris), bahasa Perancis adalah bahasa kedua yang memiliki pengaruh kuat pada bahasa Inggris. Bayangkan, 30% kosakata bahasa Inggris berasal dari bahasa Perancis!

Kebanyakan kosakata bahasa Inggris yang berasal dari bahasa Perancis tersebut akan kita temui ketika kita menggunakan bahasa Inggris formil. Sehingga bisa dikatakan, penguasaan bahasa Perancis akan sangat membantu penguasaan bahasa Inggris formil kita. Atau bisa juga dibalik, penguasaan bahasa Inggris formil akan mempermudah pembelajaran bahasa Perancis.

Pengaruh kuat bahasa Perancis pada bahasa Inggris dimulai dengan peristiwa penyerbuan besar-besaran suku bangsa Normandia (sebuah suku Perancis Kuno) yang dipimpin oleh William II, raja Normandia, pada abad ke-11. William II berhasil mendepak raja Inggris yang berkuasa waktu itu. Dengan ini, dimulailah kekuasaan sebuah dinasti berbahasa Perancis selama beberapa abad lamanya di Inggris.

Selama masa kekuasaan ini, golongan elite kerajaan Inggris yang notabene berdarah Perancis menggunakan bahasa Perancis, sementara rakyat menggunakan bahasa Inggris. Sebagai akibatnya, bahasa Inggris seringkali memiliki dua kata untuk hal yang sama, dimana satu kata merupakan kata asli Inggris, sementara satu kata lainnya diserap dari bahasa Perancis selama pendudukan Normandia.

Hingga kini kata serapan yang berasal dari bahasa Perancis masih sering dirasa lebih elit dan karenanya sering dipakai utk bahasa Inggris formal.

​Contoh:
1. 'move forward' dan 'advance'
2. 'see' dan 'regard'
3. 'think about' dan 'consider'
4. 'go up' dan 'ascend'
5. 'go down' dan 'descend'
6. 'ask' dan 'inquire'
7. 'turn down' dan 'reject' atau 'refuse'
8. 'go on' dan 'proceed' dan ratusan contoh lainnya.

0 Comments

Asal-usul Bentuk To Be "Are" di Bahasa Inggris

28/8/2014

0 Comments

 

Dalam bahasa-bahasa rumpun Indo-Arya, to-be 'are' selalu berbentuk 's*nd'. Contoh: 'sont' (Perancis), 'sunt' (Latin), dan 'sind' (Jerman). Tapi kenapa di bahasa Inggris yang juga masuk rumpun Indo-Arya malah 'are' (seperti pada 'you are', 'we are', dst)?

Jawabnya tak lain pada peristiwa invasi dan pendudukan Viking pada masa awal sejarah bangsa Inggris. Dalam bahasa Viking (induk bahasa Denmark, Norwegia, dan Swedia), to be untuk hampir semua subyek adalah 'ar', seperti pada 'jäg ar' (i am), 'vi ar' (we are), dsb. To be ala Viking ini akhirnya menggantikan bentuk to be yang sudah ada pada bahasa Inggris Kuno yang notabene adalah turunan dari bahasa Jerman Kuno.

0 Comments

Asal-usul Akhiran -nya dalam Bahasa Indonesia

28/8/2014

0 Comments

 

Dalam bahasa Indonesia, meja + aku = mejaku, kamera + kamu = kameramu, tapi kenapa baju + dia = bajunya? Darimana asal usul akhiran '-nya'? 

Akhiran '-nya' berasal dari kata 'niya' yang dalam bahasa Melayu Kuno juga berarti 'dia' dan sering digunakan selain kata 'dia'. Di kemudian hari, kata 'dia' jadi lebih populer, namun kata 'niya' tetap digunakan pada akhiran kata dan akhirnya menjadi sebuah bentuk imbuhan.

0 Comments

Astrophotography

24/8/2014

0 Comments

 

The beauty of these sceneries (credits by others) is what initated my interest in Astrophotography. I'm still learning it. I think, it's a hobby that can be combined with Archaeology, because while visiting an ancient temple complex at day, you can stay there at night to take these photos with special techniques. Astrophotography is best done in areas with dark sky and no city light around.

0 Comments

Tujuan Hidup yang Paling Utama

13/8/2014

0 Comments

 

Wafatnya Robin William karena dugaan bunuh diri baru-baru ini makin menguatkan kesimpulan saya akhir-akhir ini, bahwa tujuan hidup yang paling utama adalah mewujudkan kebahagiaan. 

Kebahagiaan yang dimaksud disini bukan yang hanya bersifat sementara sebagai akibat beberapa aktivitas, seperti berolahraga, mengonsumsi narkoba, atau, maaf, berhubungan intim. Kebahagiaan yang dimaksud disini ada
lah kebahagiaan yang terus menerus akibat keberhasilan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar dalam hidup, kemampuan mengelola pikiran, dan keberhasilan menghindari atau mengelola faktor-faktor eksternal yang cenderung menimbulkan ketidakbahagiaan dalam hidup. 

Melatih hal-hal di atas bagi kita yang hidup di tengah-tengah dunia modern yang selalu sibuk dan bising memang tidak mudah. Malah bisa jadi, seperti yang dikemukakan teman saya, mas Gontor Galigota, latihan-latihan ini jauh lebih sulit daripada latihan-latihan yang dilakukan seorang pertapa yang mengasingkan diri dari keramaian. 

Tapi sesulit apapun latihan-latihan itu, jelas mulai berlatih adalah hal yang lebih baik daripada tidak sama sekali, bagi kita yang menginginkan kebahagiaan yang hakiki. Mari kita saling membantu dalam 'latihan-latihan' ini dan semoga kita berhasil! Amiin..

Picture
0 Comments

Mengenal Yahudi Kaifeng, Yahudi Berdarah Tionghoa

11/8/2014

0 Comments

 

Yahudi Kaifeng adalah komunitas Yahudi yang sudah menetap di Tiongkok ribuan tahun lamanya, sejak masa dinasti Song (960-1127 M).

Secara penampilan fisik, mereka tidak ada bedanya dengan orang Cina pada umumnya. Mereka pun menjunjung adat istiadat Cina. Meski demikian, agama mereka tetap Yahudi. Mereka masih menjunjung Torah, tidak makan babi, dan menjalankan tradisi-tradisi Yahudi lainnya.

​ Nama-nama marga mereka umumnya adalah Ai, Shi, Gao, Jin, Li, Zhang, dan Zao yang kesemuanya merupakan pemberian seorang kaisar dari dinasti Ming.

0 Comments

"The Miracle of Endorphin" dan "Siddhartha"

6/8/2014

0 Comments

 

Sedang habis bahan bacaan dan kemudian ketemu sebuah buku menarik di bidang psikosomatika dan roman bernuansa spiritualisme. "Siddhartha" karya Hermann Hesse ini adalah sebuah karya klasik yang sangat terkenal, bercerita tentang pencarian spiritual figur utamanya. 

Picture
0 Comments

    TOPICS

    All
    Anthropology
    Archaeology
    Architecture
    Astronomy & Cosmology
    Biology
    Book Recommendation
    Business & Property
    Economy
    Education
    Film Recommendation
    General Science
    Geography
    Geology
    Geopolitics
    History
    Life
    Linguistics
    Others
    Philosophy
    Photography
    Place Recommendation
    Poem
    Politics
    Psychology
    Quantum Physics
    Religion
    Sociology

    RSS Feed

    MONTHS

    December 2019
    November 2019
    October 2019
    June 2019
    May 2019
    March 2019
    February 2019
    November 2018
    October 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014
    January 2014
    December 2013
    November 2013
    September 2013
    August 2013
    June 2013
    May 2013
    April 2013
    March 2013
    February 2013
    January 2013
    December 2012
    November 2012
    October 2012
    September 2012
    August 2012
    July 2012
    June 2012
    May 2012
    March 2012
    February 2012
    November 2011
    December 2009
    November 2009
    January 2009
    May 2008
    March 2008
    January 2008
    December 2007

  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact