Blog Archives - ARIEF ONLINE

On Rockefeller

31/3/2016

Just finished reading the story of John D. Rockefeller, one of the greatest millionaires in American history, by Dale Carnegie.

It's quite amazing to see how this once greedy and humorless nervous wreck, even so much despised by his family members and staff, eventually transformed to a genuine philanthropist.

Even when his huge Standard Oil had to sink to bankruptcy due to law suits at the US court, he did not bother and continued expending his personal wealth for the cause of humanity through his Rockefeller Foundation.
It is due to this foundation's sponsorship, pennicilin and vaccines for spinal meningitis, malaria, tuberculosis, influenza and diphteria were found.

Wajah Islam yang Saya Rindukan

27/3/2016

Wajah Islam yang sering saya rindukan saat ini adalah Islam yang ramah dan merangkul semua ciri lokal (selama tidak bertentangan dengan akidah), seperti saat Islam pertama disebarkan di negeri ini. Bagi saya, para penyebar Islam pertama adalah orang-orang yang sangat menghargai keanekaragaman negeri ini.

Di bawah adalah foto masjid masyarakat yang saya ambil di Kampung Naga, sebuah kampung di Garut yang dikenal karena masih melestarikan adat istiadat Sunda, namun pada saat yang bersamaan juga beragama Islam.

Video Perkenalan Untuk Fisika Kuantum

13/3/2016

Bagi mereka yang selalu haus ilmu pengetahuan, kenapa Kosmologi dan Fisika Kuantum sangat layak dipelajari? Karena kedua ilmu ini dapat membuka mata kita bahwa pada skala kosmos (obyek studi Kosmologi) dan partikel (obyek studi Fisika Kuantum), alam semesta kita ternyata bekerja dengan cara-cara yang jauh di luar dugaan kita.

Terkait Fisika Kuantum, video ini adalah sebuah video yang sangat bagus dalam memperkenalkan semua dasar ilmu ini, mulai dari mengenal apa itu quark, muon, muon neutrino, hingga fenomena-fenomena ganjil yang terjadi di alam semesta pada skala partikel, seperti dualitas partikel-gelombang, dimana ketika diamati manusia, partikel akan berperilaku seperti materi, namun ketika tidak diamati manusia, partikel akan berperilaku berbeda sepenuhnya sebagai gelombang -Seakan-akan partikel sadar akan kehadiran manusia.

Selamat belajar!

Tentang Subud

12/3/2016

Banyak orang Indonesia yang tidak tahu sama sekali tentang kepercayaan-kepercayaan asli Indonesia, seperti Kejawen, Parmalim, Aluk Tadolo, Sunda Wiwitan, ataupun Kaharingan. Apalagi kelompok-kelompok latihan kebatinan yang saya duga jumlahnya mencapai ratusan di negeri ini.

Dari semua kelompok latihan kebatinan, yang paling menarik perhatian saya adalah Subud (Susila Budhi Dharma). Kenapa?

Pertama, seperti dijelaskan di websitenya ataupun brosurnya yang dulu pertama kali saya dapatkan ketika SMP, Subud bukanlah suatu agama ataupun kepercayaan. Subud juga tidak mengajarkan suatu doktrin tertentu. Justru dikatakan bahwa Subud merangkul semua orang dari semua keyakinan agar bisa memperbaiki pengalaman spiritualitasnya sesuai keyakinannya masing-masing.

Kedua, meskipun Subud sudah lama ada di Indonesia (kantor pusatnya ada di Fatmawati) dan tidak terdengar gaungnya disini, tapi di luar negeri, kelompok ini cukup terkenal. Jumlah anggotanya mencapai puluhan ribu orang.

Coba ketik kata kunci "Subud" di Google, Anda akan menemukan bahwa organisasi ini mempunyai puluhan cabang, mulai dari Norwegia sampai dengan Amerika. Ibu presiden Obama diketahui adalah pengurus Subud. Bahkan Oprah Winfrey diindikasi sebagai salah satu pengamal Subud, seperti yang ditulis oleh salah satu admin forum filsafat Patheos ini: http://www.patheos.com/blogs/hedgerow/2015/05/is-oprah-teaching-subud/

Ketiga, Subud terlihat cukup misterius. Di website kantor pusatnya (http://subud.or.id/subudorid_2/) ataupun kantor cabangnya di manapun, tidak ada penjelasan sama sekali tentang latihan-latihan spiritualisme yang dijalankan para pengamalnya.

Bisa jadi ini adalah tindakan antisipasi terhadap pemerintah ataupun masyarakat Indonesia yang saat mudah mencurigai kepercayaan-kepercayaan ataupun ritual-ritual spiritualisme di luar "mainstream" sebagai gerakan sesat. Wallahu a'lam.

Mengenang Encarta

12/3/2016

Setiap orang pasti memiliki momen-momen penting yang merubah hidupnya. Dalam hidup saya, salah satu momen itu adalah ketika saya duduk di bangku SMP dan bertemu dengan orang yang menjadi sahabat dekat saya hingga kini dan telah mengajarkan dan mengenalkan saya kepada banyak hal.

Salah satu hal yang dikenalkannya kepada saya ketika itu adalah Encarta, sebuah software ensiklopedia yang tidak hanya sangat lengkap isinya, namun juga menarik karena penuh dengan grafik, suara, video, dan dilengkapi fitur-fitur seperti peta dunia interaktif, pojok belajar frasa-frasa dasar dari ratusan bahasa dunia, kamus lintas bahasa, animasi-animasi penjelasan berbagai hal (cara kerja roket, dsb), pemandangan 360 derajat dari ratusan tempat di berbagai belahan dunia, dan tur 3 dimensi bebas ke berbagai tempat kuno di dunia, seperti kuil Abu Simbel di Mesir, Piramida Maya, dll.

Selama bertahun-tahun sebelum populernya Wikipedia, Encarta adalah salah satu media belajar utama saya tentang berbagai hal sejak awal SMP, diluar buku. Ketika tidak ada PR yang harus dikerjakan di malam hari sepulang sekolah, maka hampir bisa dipastikan saya mengakses Encarta dan membaca semua artikel yang ada disana berkaitan dengan subyek-subyek yang saya gemari, seperti Fisika, Astronomi, Bahasa, Agama, ataupun Arkeologi.

Ketika hampir semua artikel yang berhubungan dengan topik-topik kegemaran saya sudah habis saya baca pada masa akhir SMA, saya mulai menambah satu lagi ensiklopedia elektronik ke komputer saya: Encyclopaedia Britannica. Britannica tidak menampilkan banyak foto, suara, video ataupun menampilkan fitur-fitur interaktif sebagaimana Encarta, namun pembahasan berbagai topik di Britannica umumnya jauh lebih dalam daripada Encarta. Sebuah topik yang hanya memiliki beberapa sub-bab di Encarta bisa memiliki puluhan sub-bab bagaikan sebuah buku di Britannica. Britannica tampaknya dirilis untuk para akademisi dan memang menambah pengetahuan yang sebelumnya tidak bisa saya dapatkan di Encarta.

Sedihnya, Encarta kini tidak lagi ada. Encarta 2009 adalah edisi terakhir dari Encarta. Tidak disebutkan secara eksplisit apa sebab diberhentikannya pengembangan Encarta, namun di website Microsoft disebutkan bahwa hal ini terkait dengan "cara-cara baru yang kini tersedia bagi orang-orang untuk memperoleh informasi secara digital", dimana banyak orang mengkaitkannya dengan kepopuleran Wikipedia. Meski demikian, Encyclopaedia Britannica masih ada hingga kini dan, menurut saya, merupakan ensiklopedia digital paling serius dan professional yang ada saat ini.