Bagaimana Generasi Muda Jepang Melihat Keterlibatan Negara Mereka di Perang Dunia II?

Karena tertarik ingin tahu bagaimana generasi muda Jepang saat ini memandang keterlibatan negara mereka di masa lalu dalam PD II dan kekejaman yang dilakukan tentara mereka di banyak tempat, hari ini saya meluangkan sedikit waktu untuk melakukan sedikit riset secara online dan menemukan hal yang agak mencengangkan. 

Rupanya banyak generasi muda Jepang yang tidak tahu bagaimana PD II berjalan, bagaimana negara mereka terlibat, dan justru melihat negara mereka sebagai korban perang. 

Hal-hal yg saya temukan diantaranya: 

1. Di Jepang, pelajaran sejarah memang diajarkan, namun ternyata dengan titik berat pada peristiwa-peristiwa sejarah sebelum Perang Dunia II. PD II diberi porsi yang sedikit, sehingga banyak orang Jepang yang tidak faham benar apa yang terjadi pada PD II. 

2. Ada upaya secara sadar dari grup politik sayap kanan di Jepang agar hal-hal yg berkaitan dengan PD II tidak dibahas secara meluas dalam pelajaran sekolah. Grup politik yang sama pula lah yang selalu menekankan pentingnya nasionalisme dan mendorong banyak politikus Jepang untuk melakukan kunjungan ke kuil Yasukuni yang justru menyimpan abu banyak tokoh PD II yang dipandang banyak negara sebagai penjahat perang. 

3. Pengetahuan awam yang terbentuk diantara publik Jepang (mungkin akibat brainwashing selama beberapa generasi melalui pendidikan?) adalah bahwa Jepang pada akhirnya memutuskan terjun ke PD II dan menduduki negara-negara Asia untuk 'mengamankan' negara-negara ini dari cengkeraman imperialisme Barat. 

4. Banyak orang awam Jepang yang tidak tahu mengenai peristiwa pemerkosaan besar-besaran di Nanjing dan juga kejadian dimana banyak gadis di negara Asia dijadikan gundik oleh tentara Jepang. 

5. Banyak publik Jepang justru melihat negaranya sebagai korban PD II, dibuktikan dengan pembunuhan massal di mata masyarakat Jepang yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki melalui bom atom yang dijatuhkan sekutu. 

Meski demikian hampir seluruh masyarakat Jepang setuju bahwa perang adalah hal yang buruk. Politik luar negeri Jepang pun kini sangat hati-hati dimana mereka mencoba sebisa mungkin agar negara mereka tidak terlibat dalam konflik internasional apapun (bandingkan dengan Amerika). 

Hikmah dari riset ini buat saya adalah bahwa ternyata sejarah (masih saja) dipandang tidak sama oleh semua pihak. Apalagi kalau ada kelompok politik di negara tersebut (termasuk Indonesia juga) yang berkepentingan supaya masyarakat tidak tahu mengenai apa yang sebenarnya sudah terjadi.