ARIEF ONLINE
  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact

Kebijaksanaan di Balik Komik DoraemonĀ 

8/1/2008

0 Comments

 
​Hampir semua temen yg deket ama gw tau, bahwa kalo punya waktu luang, selain go out ma temen2 gw k mall or tmpt2 laen, baca buku or informasi menarik dari Internet, gw juga suka baca manga (komik Jepang). Ada beragam komik Jepang yg gw baca: Kungfu Boy (tapi sekarang dah tamat), Nazomaru, Master Keaton (detektif eksentrik), Conan (detektif), Kindaichi (detektif juga, tapi lebih dalem. Sering ada kisah cinta/hidup yg tragedis bgt sebagai latar belakang kasus2nya. Pembawaannya OK bgt), Nube Sang Guru Roh (konyol, jayus, menjurus rada porno), Crayon, en Doraemon. 

Membaca komik itu sama sekali gak nunjukkin kalo kita gak dewasa. Faktanya, gw sering liat eksmud yg juga hobi baca komik. Menurut gw sendiri, komik itu sendiri adalah media hiburan dan kreatifitas. Di zaman sekarang ini, menurut gw lebih baik nyari hiburan dengan baca komik ketimbang nonton2 sinetron di TV-TV kita yang mutunya udah parah banget. 

Dari semua yang gw sebut diatas, komik favorit gw adalah Doraemon dan Crayon Shinchan. Kenapa Doraemon dan Crayon? Buat gw, Doraemon dan Crayon mewakili dua sisi kepribadian yang sangat berlawanan dari manusia en kedua komik itu gw pandang bisa menghibur kita dari sisi-sisi yang berbeda tsb. 

Gw suka Doraemon (Doraemon seri Petualangan terutama) karena Doraemon suka menyajikan kisah tentang perjalanan ke masa lalu, masa depan, atau suatu dunia fantasi yang sama sekali baru, dimana eksplorasi alam luas yang bener2 fascinating di luar kita dijadikan sebagai inti komiknya. Gw seneng banget, karena selain diingetin akan masa lalu gw (Doraemon berperan byk buat pengembangan kreativitas gw di masa kecil), ketika baca komik ini gw sering merasa terhanyut en ikut dalam petualangan2 yang ada di dalamnya. Ini jelas solusi yang tepat buat gw pada khususnya, atau manusia modern pada umumnya, yang karena kehidupannya di abad modern, malah hampir selalu terjerat dalam rutinitas dan gak pernah ngalamin petualangan2 yang menyenangkan tersebut. 

Hal yang gw sayangin dari Doraemon adalah sering disisipkannya ideologi-ideologi tertentu dalam komik-komiknya (Doraemon menanamkan teori Evolusi yg menurut gw keabsahan saintifiknya masih absurd). Hal lain yang disayangkan adalah tokoh2 dalam komik ini yang gak pernah beranjak dewasa (Nobita tetep aja kelas-4 SD!). 

Mungkin ini karena si pengarang melihat bahwa fantasi hanyalah terjadi ketika usia seseorang masih kanak2. Padahal menurut gw, fantasi terjadi sepanjang hidup kita. Ketika SD kita berfantasi hidup di dunia khayalan, SMP kita mulai tertarik pada lawan jenis, SMA beberapa dari kita mungkin mulai suka berfantasi tentang –maaf- seks, akhir kuliah kita berfantasi tentang impian2 hidup kita, dan ketika kita dewasa kita berfantasi tentang kehidupan dan masa tua yang menyenangkan bersama istri dan anak-anak kita. 

Komik favorit gw kedua adalah Crayon. Banyak orang memicingkan sebelah mata thdp Crayon karena komik ini dinilai banyak memuat hal-hal menjurus porno. Kalo gw, justru gw tertarik ama komik ini karena hal-hal tsb. 

Sedikit banyak, Crayon menggambarkan kebobrokan moralitas kehidupan manusia modern. Kebobrokan ini diwakili oleh masing2 karakter yg ada di komik tsb: Crayon (seorang anak kecil tapi sudah berpikiran porno), Misae, ibu Crayon (emosi tak terkontrol yang sering menyebabkan kekerasan domestik), Hiroshi, ayah Crayon (tukang selingkuh), Koyuki Susan (seorang co yang berbodi gede, tapi ternyata gay), Yaku (seorang ce berkepribadian ganda), Steroid Mazuo (pengedar narkoba tapi pengen tobat) dan Yonro (seorang berotak bebal yang gak pernah bisa masuk Tokyo Daigaku)

Ketika orang lain sering merendahkan kebobrokan2 moralitas manusia modern tsb dengan cara menghujatnya, Yoshito Usui (pengarang Crayon) justru mencoba merendahkannya dengan menjadikannya bahan tertawaan. Memang secara logis kebobrokan2 moralitas tsb adalah perilaku2 menyimpang, dan ketika berbenturan dengan perilaku2 normal di dunia nyata, tentu saja akan ada kekonyolan2 yang terjadi. Bukankah makna humor sendiri adalah menertawakan perilaku-perilaku yang ganjil? 

Dengan Crayonnya, buat gw, Yoshito Usui sudah mencapai kreativitas yang tinggi. Makna komik, sebagai media penyaluran kreativitas dan media hiburan sudah terpenuhi dua-duanya. Salut dari gw!
Picture
Komik Doraemon - image source: http://d202m5krfqbpi5.cloudfront.net/books/1232899786l/6131752.jpg
0 Comments



Leave a Reply.

    TOPICS

    All
    Anthropology
    Archaeology
    Architecture
    Astronomy & Cosmology
    Biology
    Book Recommendation
    Business & Property
    Economy
    Education
    Film Recommendation
    General Science
    Geography
    Geology
    Geopolitics
    History
    Life
    Linguistics
    Others
    Philosophy
    Photography
    Place Recommendation
    Poem
    Politics
    Psychology
    Quantum Physics
    Religion
    Sociology

    RSS Feed

    MONTHS

    December 2019
    November 2019
    October 2019
    June 2019
    May 2019
    March 2019
    February 2019
    November 2018
    October 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014
    January 2014
    December 2013
    November 2013
    September 2013
    August 2013
    June 2013
    May 2013
    April 2013
    March 2013
    February 2013
    January 2013
    December 2012
    November 2012
    October 2012
    September 2012
    August 2012
    July 2012
    June 2012
    May 2012
    March 2012
    February 2012
    November 2011
    December 2009
    November 2009
    January 2009
    May 2008
    March 2008
    January 2008
    December 2007

  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact