ARIEF ONLINE
  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact

Kesalahpahaman Umum Tentang Agama Buddha

13/12/2007

0 Comments

 
Agama Buddha adalah salah satu agama besar Dunia. akan tetapi di Indonesia, Buddha adalah salah satu agama minoritas. mungkin ini sebabnya mengapa, menurut saya, agama ini banyak disalahpahami.

Banyak orang menganggap Buddha sebagai sebuah agama penyembahan berhala. Orang2 datang berbondong2 ke vihara (aka wihara aka biara) untuk menyembah sesosok figur patung perunggu atau perak bernama Buddha dan membaca mantra2. ajaran agama Buddha sendiri sering disalahpahami terbatas pada ajaran tentang reinkarnasi hidup saja.

Entah apa yang dilakukan di wihara dianggap orang sebagai "penyembahan" (worshipping) atau "penghargaan" (veneration) saja kepada sosok Buddha, perlu diingat bahwa Buddha tidak pernah mengajarkan penyembahan kepada dirinya. beliau bukan Tuhan dan tidak ada gunanya berdoa kepada dirinya. beliau sendiri berkata, "Jadilah kamu pulau bagi dirimu sendiri, jadilah pernaungan bagi dirimu sendiri, dan jangan mencari perlindungan pada orang lain (termasuk pada diriku!)".

(ketika pertama kali mengetahui hal itu, saya teringat kpd doa kaum Nasrani, "God, Thou art my fortification". untuk kaum Buddha, kalimatnya tentu akan berubah menjadi "Myself, I am my fortification").

Lantas siapa Buddha dan apa yang diajarkannya? "Buddha" sendiri berarti "terbangunkan" atau "tersadarkan". nama asliny adalah Siddharta Gautama, seorang pangeran di kerajaan di India Utara (ya, Buddha orang India, bukan orang Cina seperti yang banyak disalahpahami orang!). muak oleh kehidupan penuh borjuisme yang semu di istana, Siddharta kabur dari istana pada usia 29 untuk mencari makna kehidupan.

Selama di luar istana inilah, beliau menemukan kehidupan yang kontras dengan kehidupan yang dialaminya di istana. banyak rakyatnya yang dilihatnya hidup dalam kemiskinan, sakit, dan penderitaan. setelah 6 tahun lamanya mengembara, Siddharta pun merasa telah menemukan makna kehidupan. ia lantas pergi ke berbagai daerah untuk menyampaikan ajarannya dan kembali ke istana untuk menyampaikan ajarannya kepada keluarganya sendiri.

Ajaran Buddha menyangkut 4 point utama (sering disebut 4 Kebenaran Arya/Mulia): 
1. Semua bentuk kehidupan diliputi oleh derita (sakit, cemas, frustasi, keluh kesah, kehilangan, dan semua hal yang tidak menyenangkan).
2. Derita ini ada sebabnya (cara pandang yg salah thd diri sendiri, egoisme, nafsu, keterikatan kepada kesenangan2 dunia)
3. Derita dapat ditiadakan atau dilenyapkan
4. Cara untuk mengakhiri derita adalah: (sering disebut Jalan Arya/Mulia Beruas Delapan)

1. Pengertian Benar
2. Pikiran Benar
3. Ucapan Benar
4. Perbuatan Benar
5. Mata Pencaharian Benar
6. Usaha Benar
7. Perhatian Benar
8. Meditasi Benar

Meditasi memegang peranan penting dalam agama Buddha. mungkin pada agama lain, peranan ini digantikan oleh doa. bagi orang Buddha, meditasi adalah menemukan kedamaian, menenangkan pikiran, menemukan kembali diri sendiri, dan memahami apa sebab timbulnya segala keresahan dalam hati (untuk kemudian ditiadakan melalui usaha2 dalam kehidupan nyata).

Buddha memandang bahwa kehidupan adalah abadi (endless). Bila manusia telah mati, maka jiwa (yang dipandang sebagai bagian dari energi kehidupan), pastilah akan kembali lagi kepada dunia untuk mencari raga baru yang bisa ditempatinya untuk memulai kehidupan baru (reinkarnasi). selama reinkarnasi ini terjadi, maka selama itulah manusia akan menderita (karena dunia adalah tempat penuh derita).

Hanya dengan melakukan usaha2 benar lah (dilukiskan oleh Buddha sebagai Jalan Arya Beruas Delapan), keterikatan nafsu manusia akan hal2 duniawi dapat diatasi. setelah nafsu ini dapat diatasi, barulah reinkarnasi terhenti dan manusia mencapai Nirvana. Ingat bahwa Nirvana bukanlah tempat sebagaimana surga yang sering disalahpahami orang! Nirvana adalah "kondisi jiwa" yang telah mencapai kesempurnaan, kedamaian, dan keterlepasan dari hal2 duniawi.

Adapun tentang bagaimana jelasnya Nirvana ini, Buddha sendiri tidak dapat mendeskripsikan. pernah salah seorang murid (Arahat)nya bertanya, "Guru, bagaimanakah Nirvana itu?". Buddha menjawab, "Apakah kau percaya angin itu ada?"."Ya!". "Nirvana itu adalah seperti angin. Ia tidak dapat kau lihat, tapi dapat kau rasakan dan ia sebenarnya ada!", demikian penjelasan Buddha.

Perlu dipahami pula bahwa Tuhan tidak ada dalam agama Buddha. pada agama2 lain, keberadaan Tuhan dianggap penting karena Ia menjelaskan asal muasal manusia dan kehidupan. dalam agama Buddha ini menjadi tidak penting, karena dalam pencariannya Buddha tidak berusaha mencari jawabn apa "asal usul" dan "akhir" kehidupan. Ia berusaha mencari jawaban, bagaimana cara menghadapi kehidupan (yang dianggap penuh dengan derita ini).

Itulah sebabnya, sepanjang sejarah, di beberapa tempat, agama Buddha melebur dengan kepercayaan setempat. di abad modern ini, banyak pula orang Atheis mempraktekan ajaran agama Buddha (sebagaimana teman saya sendiri, Andrew Else James dari Inggris).

Buat saya, adalah penting untuk mempelajari dan memahami agama lain di luar agama kita secara benar dan obyektif. kecintaan dan kefanatikan kita terhadap agama kita sendiri semestinya tidak mencegah kita untuk senantiasa berperilaku dan memandang secara obyektif segala sesuatu. saya senantiasa percaya bahwa, everything's truth is good (memandang segala sesuatu secara benar pastilah berakibat baik pada hidup kita).

buat saya, agama adalah hal yang paling penting dalam hidup. inilah hal yang pada akhirnya merefleksikan siapa diri kita dan pilihan yang kita buat pada jalan hidup kita. agama haruslah merupakan hasil dari pencarian kita sendiri, bukan warisan dari orang tua, nenek moyang, atau siapapun juga.

Buddhisme menjadi agama terakhir yang saya kaji ketika akhir masa kuliah di ITB. saya membeli berbagai VCD dan buku berkaitan dengan agama ini. sebelumnya saya mengkaji Baha'i, Zoroastrianisme, Rasionalisme, Agnotisme, dan Ateisme. agama luar yang pertama kali saya kaji sendiri adalah Kristen, dimana saya meminta ijin kepada ayah saya untuk membeli sebuah Alkitab (tanpa Kidung Jemaat) ketika saya SMP. waktu itu saya masih duduk sebagai Ketua ROHIS.

Semoga setiap orang mau melakukan pembelajaran. ketika pembelajaran terhenti, terhenti pulalah pengembangan kapasitas maksimal kita sebagai manusia.






Picture
0 Comments



Leave a Reply.

    TOPICS

    All
    Anthropology
    Archaeology
    Architecture
    Astronomy & Cosmology
    Biology
    Book Recommendation
    Business & Property
    Economy
    Education
    Film Recommendation
    General Science
    Geography
    Geology
    Geopolitics
    History
    Life
    Linguistics
    Others
    Philosophy
    Photography
    Place Recommendation
    Poem
    Politics
    Psychology
    Quantum Physics
    Religion
    Sociology

    RSS Feed

    MONTHS

    December 2019
    November 2019
    October 2019
    June 2019
    May 2019
    March 2019
    February 2019
    November 2018
    October 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014
    January 2014
    December 2013
    November 2013
    September 2013
    August 2013
    June 2013
    May 2013
    April 2013
    March 2013
    February 2013
    January 2013
    December 2012
    November 2012
    October 2012
    September 2012
    August 2012
    July 2012
    June 2012
    May 2012
    March 2012
    February 2012
    November 2011
    December 2009
    November 2009
    January 2009
    May 2008
    March 2008
    January 2008
    December 2007

  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact