ARIEF ONLINE
  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact

Pandangan Saya tentang Penegakan Negara Islam

31/5/2015

0 Comments

 

Saya selalu senang dengar nasihat-nasihat ustadz Felix Siauw, tapi saya tidak pernah sepakat soal idenya mendirikan khilafah Islam di Indonesia.

Pada dasarnya sebagai seorang Muslim saya SETUJU bila syariat Islam diterapkan bagi mereka yang mengaku Muslim. Tapi caranya BUKAN dengan mengganti ideologi Pancasila. Selain itu ada syarat-syarat lain yang, dalam pandangan saya, HARUS dipenuhi kalau syariat Islam mau diterapkan.

Kenapa saya tidak setuju ideologi Pancasila digantikan ideologi Islam? Karena nantinya hanya Islam yang akan diakui sebagai agama negara, seperti di negara jiran. Saya tidak mau teman-teman saya yang Non-Muslim merasa bahwa ini bukan tanah air mereka; bahwa mereka cuma menumpang hidup disini. Ingat, nenek moyang mereka pun berasal dari Indonesia, sebagaimana yang Muslim. Mereka hanya memilih agama yang berbeda.

Selain itu, siapapun yang mempelajari sejarah terbentuknya NKRI pasti akan mengetahui bahwa sejak sebelum lahirnya NKRI, di negeri ini selalu ada 3 kubu kekuatan yang saling berebut kedudukan: Nasionalis, Komunis, Muslim (Nasakom). Setiap kali satu kubu mencoba mengajukan ideologinya sebagai dasar negara, yang lain pasti akan datang untuk meruntuhkan.

Oleh karena itu akhirnya para bapak pendiri negara memilih untuk membentuk ideologi baru yg belum pernah ada sebelumnya di muka Bumi: Pancasila. Dengan Pancasila, TIDAK semua keinginan setiap kubu yang ada di Indonesia bisa terpenuhi, tapi inilah kompromi politik TERBAIK untuk menjaga keutuhan dan ketentraman di Bumi Pertiwi.

Lantas bagaimana caranya menegakkan syariah Islam bagi masyarakat Muslim di bawah ideologi Pancasila? Ada 2 pilihan:

1) Mulai menegakkan syariah Islam di lingkungan keluarga Muslim. Perkuat konsolidasi dan dakwah internal ketimbang eksternal, dimana MUI sebagai lembaga yang sudah ditunjuk sebagai perwakilan umat Islam di Indonesia harus menjadi pemimpinnya. Saya sering iri terhadap umat-umat beragama minoritas di Indonesia yang tampaknya justru lebih berhasil melakukan konsolidasi internal daripada umat beragama yang mayoritas.

2) Berjuang di level parlemen agar bunyi sila-1 Pancasila dirubah kembali menjadi "Ketuhanan yang Maha Esa dan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Para Pemeluknya" sebagaimana yang tertulis di Piagam Jakarta, dimana Pancasila tetap menjadi ideologi negara yang menyatukan semua umat beragama.

Tapi bila kita menempuh langkah no. 2, maka kita juga harus bersikap adil (fair), dimana syariat Islam tidak boleh diterapkan bagi mereka yang bukan Muslim atau mereka yang tidak ingin jadi Muslim. Itu artinya:

1) Negara harus mengakui juga agama-agama lokal di Indonesia (seperti Sunda Wiwitan, Kejawen, Kaharingan, Aluk Tadolo, Marapu dll) dan membuat kategori terpisah untuk mereka di KTP. Sudah jamak diketahui, bahwa karena selama ini hanya ada 6 agama yang diakui negara dan boleh dituliskan di KTP, maka banyak orang Indonesia yang menganut kepercayaan lokal akhirnya 'terpaksa' harus memilih 1 dari 6 agama resmi yang ada.

Itu artinya, ada kemungkinan dimana sekian persen umat Islam yang ada sekarang sebenarnya adalah penganut kepercayaan lokal yang 'terpaksa' memilih Islam untuk kolom agamanya di KTP, agar mereka tidak disulitkan dalam administrasi negara. Apakah adil menerapkan syariat Islam kepada mereka, sementara mereka sendiri sebenarnya berharap keyakinan mereka diakui negara?

2) Anak-anak semua umat beragama harus diberikan kebebasan untuk memilih agama yang dikehendakinya ketika mereka sudah mencapai usia dewasa tanpa boleh mendapatkan tekanan dari siapapun juga. Hal ini juga harus berlaku bagi anak-anak umat Muslim. Karena apakah adil untuk memberlakukan syariat Islam bagi semua anak yang lahir di lingkungan keluarga Muslim, sementara mungkin ada sekian persen diantara mereka yang sebenarnya tidak ingin jadi Muslim? Mereka cuma kebetulan saja dilahirkan di lingkungan keluarga Muslim.

Jadi sekali lagi, saya tidak melihat bahwa penerapan syariat Islam bagi masyarakat Islam di Indonesia harus dipandang sebagai sebuah masalah. Karena pada dasarnya, kalau seseorang mengaku Muslim, sudah sewajarnya dia dituntut kewajiban-kewajibannya sebagai seorang Muslim.

Namun disini saya mengajak bagi mereka yang menyerukan penerapan syariat Islam agar bisa bersikap adil dan bertenggang rasa kepada mereka yang bukan Muslim, supaya ketika syariat Islam dijalankan, mereka tidak merasa bahwa ini bukan negeri mereka lagi. Satu-satunya cara mengatasi hal itu yaitu dengan menjalankan syariat Islam secara terbatas kepada komunitas Muslim saja di bawah ideologi yang lebih besar, yaitu Pancasila.

0 Comments



Leave a Reply.

    TOPICS

    All
    Anthropology
    Archaeology
    Architecture
    Astronomy & Cosmology
    Biology
    Book Recommendation
    Business & Property
    Economy
    Education
    Film Recommendation
    General Science
    Geography
    Geology
    Geopolitics
    History
    Life
    Linguistics
    Others
    Philosophy
    Photography
    Place Recommendation
    Poem
    Politics
    Psychology
    Quantum Physics
    Religion
    Sociology

    RSS Feed

    MONTHS

    December 2019
    November 2019
    October 2019
    June 2019
    May 2019
    March 2019
    February 2019
    November 2018
    October 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014
    January 2014
    December 2013
    November 2013
    September 2013
    August 2013
    June 2013
    May 2013
    April 2013
    March 2013
    February 2013
    January 2013
    December 2012
    November 2012
    October 2012
    September 2012
    August 2012
    July 2012
    June 2012
    May 2012
    March 2012
    February 2012
    November 2011
    December 2009
    November 2009
    January 2009
    May 2008
    March 2008
    January 2008
    December 2007

  • Home
  • Curriculum Vitae
  • Thoughts
  • Photographs
  • Poems
  • Languages Learning
    • Indonesian Phrases
    • Persian Phrases
    • French Phrases
    • German Phrases
    • Dutch Phrases
    • Learning Materials
  • Contact